Suarapena.com, BANTEN – Waluyo (64) warga Kampung Ciwalet, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami momen tak terlupakan pada sore hari Jumat, 14 Juni 2024.
Waluyo tiba-tiba mendapat kabar bahwa dirinya masuk program bedah rumah dari Kemensos. Ia mengaku proses ini berlangsung sangat cepat—hanya dalam satu jam setelah ditelepon, tim bedah rumah sudah tiba di rumahnya.
Rumah semi permanen yang ditempati Waluyo bersama istri dan anak bungsunya telah berdiri sejak tahun 1986, tanpa pernah mengalami perbaikan. Tiang kayu dan dinding bambu tampak lapuk, dan genteng bocor di beberapa bagian. Namun, berkat program bedah rumah, kini rumahnya menjadi layak huni dan tampak lebih baik.
“Prosesnya sangat cepat, 1 jam setelah di telepon tim bedah rumah Kemensos langsung datang,” ujar Waluyo, Rabu (19/6/2024).
Tak hanya itu, Waluyo juga mendapat bantuan kewirausahaan berupa warung yang dibuka di depan rumahnya. Warung tersebut menyediakan nasi uduk, es kelapa muda, serta berbagai jajanan dan minuman.
Setahun sebelumnya, Waluyo pernah membuka warung kecil-kecilan yang sayangnya bangkrut karena kekurangan modal. Kini, dengan bantuan Kemensos, ia optimis bisa maju dan berkembang.
“Alhamdulillah warung juga dibantu Kemensos, mengelola keuangannya juga dibantu, saya yakin bisa maju,” harapnya.
Bantuan perbaikan rumah dan warung ini merupakan bagian dari Bakti Sosial Kementerian Sosial yang diadakan di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Waluyo, sebagai salah satu penerima, mendapatkan Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Program ini menggabungkan bantuan perbaikan rumah dengan dukungan kewirausahaan, mengingat Waluyo sudah memiliki embrio usaha.
Saat ini, rumah Waluyo sedang diperbaiki oleh tim Kemensos secara bergotong-royong bersama Tagana dan perangkat kelurahan serta masyarakat sekitar. (sp/sal)