Suarapena.com, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas hari ini diagendakan melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Agenda utama Menteri Anas ke D.I Yogyakarta adalah peluncuran pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) tematik penanggulangan kemiskinan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Peluncuran tersebut akan dilakukan di ruangan bersejarah milik UGM, yakni Balai Senat.
Tak hanya menteri Anas, acara tersebut akan dihadiri juga oleh Gubernur D.I Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UGM Ova Emilia, dan jajaran terkait.
“Ya, ke Yogyakarta. Puncak acara di Balai Senat adalah penandatanganan komitmen bersama 23 kepala daerah untuk mereplikasi inovasi pengentasan kemiskinan,” ujar Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB Erwan Purwanto, Jumat (21/10/2022).
Erwan menuturkan, usai agenda di Balai Senat, Menteri Anas terjadwal akan berdiskusi bersama mahasiswa dengan tajuk Sapa Mahasiswa.
Diskusi tersebut akan membahas prioritas kerja Kementerian PANRB dan dilaksanakan di Auditorium Fisipol Mandiri UGM.
Dari Kampus Kerakyatan, Menteri Anas beserta rombongan selanjutnya akan bertolak ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta.
Seperti diketahui, BBPOM Yogyakarta adalah salah satu unit kerja berpredikat menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Sehingga tak heran jika banyak unit kerja lainnya melakukan studi tiru ke BBPOM Yogyakarta. Dan BBPOM menjadi role modeldalam pembangunan zona integritas.
Selanjutnya, Menteri Anas dijadwalkan meninjau bentuk kolaborasi pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Kalurahan Sendangsari, Kabupaten Kulon Progo.
“Di sana, Menteri Anas akan melihat pemberdayaan masyarakat hasil kolaborasi lintas sektor,” kata Erwan.
Menteri Anas juga dikabarkan akan berdialog dengan warga dan mengunjungi bazar rakyat.
Pabrik jamu PT Naturindo Fresh yang berdiri di desa tersebut juga menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Menteri Anas. Kenapa? Karena pabrik tersebut menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sehingga berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. (Bo/Pr)