Scroll untuk baca artikel
News

Hubbul Qur’an Helat Nusantara Mengaji Tanpa Membedakan Status Sosial Ekonomi

×

Hubbul Qur’an Helat Nusantara Mengaji Tanpa Membedakan Status Sosial Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Nusantara Mengaji Bekasi

SUARAPENA.COM – Ribuan jamaah hadir dalam acara Nusantara Mengaji Koordinator Daerah (Korda) Bekasi.

Kegiatan Nusantara Mengaji ini berlangsung di Yayasan Hubbul Qur’an Lil’alamin Perum Vila Bekasi Indah, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (29/4/2018).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Ketua panitia penyelenggara KH Suryahadi Ahmad mengungkapkan, tujuan kegiatan Nusantara Mengaji adalah untuk memupuk solidaritas dan kreatifitas anak muda.

“Semoga dapat meningkatkan tali silaturahmi segenap lapisan masyarakat tanpa membedakan status sosial ekonomi,” harap Suryahadi.

Kegiatan ini juga dijadikan sebagai contoh agar masyarakat mau untuk saling tolong menolong, dan melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain.

Berita Terkait:  Apresiasi Program Nusantara Mengaji, Hanif Dhakiri Kunjungi Pondok Pesantren Fatahillah Bekasi

“Kita ingin membuka kesadaran masyarakat khususnya umat Islam untuk bergotong royong  dan saling membantu satu sama lain,” katanya.

Tampak hadir dalam Kegiatan Nusantara Mengaji yakni Prof Haryono Suyono selaku staf ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

Berita Terkait:  Apresiasi Program Nusantara Mengaji, Hanif Dhakiri Kunjungi Pondok Pesantren Fatahillah Bekasi

Haryono menganjurkan agar para santri terjun ke desa-desa dan meningkatkan produktifitas, dan perekonomian masyarakat desa.

“Masyarakat desa bisa membuat produk unggulan desa, seperti misalnya pembuatan sabun,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Prof Wisnu Garjito selaku pemilik The Green Coco Island juga turut memberikan motivasi kepada santri dan jamaah yang hadir.

Berita Terkait:  Apresiasi Program Nusantara Mengaji, Hanif Dhakiri Kunjungi Pondok Pesantren Fatahillah Bekasi

Wisnu mengaku ingin memberikan pelatihan secara gratis untuk membuat produk seperti yang dilakukan di perusahaannya.

“Daya siap memberikan pelatihan gratis membuat produk olahan kelapa. Saya sudah memiliki 1.600 jenis olahan kelapa,” kata pengusaha yang menjadi mualaf sejak usia 22 tahun ini. (mas)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca