SUARAPENA.COM – Kader senior PDI Perjuangan Uyun Saeful Yunus tuding Hasto Kristiyanto mengecewakan partai. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mendukung petahana yang berpasangan dengan Tri Adhianto yang menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Sebagai seorang Sekjend partai Pak Hasto sudah tidak wajar dalam keputusan ini. Dan ini jelas membuat kecewa seluruh kader partai,” kata Uyun dalam keterangan persnya, Minggu (7/1/2018).
Menurutnya, langkah Hasto tidak benar lantaran tidak memberikan dukungan kepada kader internal PDI Perjuangan.
“Pak Hasto sudah tidak benar jika memberikan dukungan kepada Tri Adihanto birokrat yang sudah ber-KTA PAN untuk berpasangan dengan Rahmat Effendi Pilkada Kota Bekasi,” ujar Kader Senior yang pernah menjabat sebagai Koordinator Kecamatan PDI Perjuangan pada 1997 atau era awal partai terbentuk.
Uyun menduga Hasto sebagai salah satu pengambil keputusan di partai sudah menjual partai dengan perolehan 12 kursi kepada Tri Adhianto.
Sebagai partai pemenang Pileg 2014, lanjutnya, semestinya PDI Perjuangan Kota Bekasi bisa mencalonkan kadernya sendiri. Sebab, ia yakin PDI Perjuangan bisa menang melawan petahana.
“Saya yakin sekali kok, kalau partai bisa menang melawan petahana dengan potensi soliditas kader dan basis massa partai,” ujarnya.
Dia menambahkan, keputusan memberikan rekomendasi ke orang di luar partai bukan watak dari PDI Perjuangan. Artinya, dalam rekomendasi menuju Pilkada Kota Bekasi, PDI Perjuangan sudah menyimpang jauh.
“Di mana watak kerakyatannya? PDI Perjuangan ini partai wong cilik, bukan partai pemburu kekuasaan. Sudah seharusnya PDI Perjuangan menurunkan kader-kadernya dalam setiap hajatan politik. Karena kader terbaik partai pastilah mereka yang punya jiwa kerakyatan yang tau apa maunya rakyat,” tegasnya.
Uyun berharap, kebijakan partai masih bisa dievaluasi dan ditarik kembali. Memasuki waktu pendaftaran, ia meminta agar PDI Perjuangan tetap mengusung kadernya sendiri. Apalagi, PDI Perjuangan memiliki banyak kader potensial.
“Jalankan saja mekanisme yang ada. Kita sudah buka penjaringan. Ya ambil saja figur yang sudah ikut penjaringan. Ambil figur yang memang diingkan rakyat dan kader,” pungkasnya. (sng)