Suarapena.com, JAKARTA – Dalam upaya memajukan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mendukung inovasi berkelanjutan, Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia telah meluncurkan program pilot pengelolaan Minyak Makan Merah (3M) pada tahun 2023.
Program ini telah diimplementasikan di sembilan lokasi koperasi di Sumatera Utara dan akan terus dikembangkan pada tahun 2024.
Program strategis ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo dan telah menarik perhatian Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto.
Darmadi menekankan pentingnya riset perilaku pasca pembelian untuk memahami reaksi masyarakat terhadap produk inovatif ini.
Riset tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan tentang penerimaan masyarakat terhadap minyak sawit mentah yang diolah hanya hingga proses penyulingan.
Darmadi juga menyoroti kebutuhan akan data yang konkret untuk mengevaluasi efektivitas program ini.
“Kita perlu memastikan bahwa perilaku pasca pembelian masyarakat mencerminkan hasil yang positif, sehingga investasi dan upaya yang telah dilakukan tidak sia-sia,” ujar Darmadi dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3/2024).
Menanggapi hal ini, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, berkomitmen untuk melakukan riset yang diminta.
“Kami akan memulai riset perilaku pasca pembelian sebagai bagian dari evaluasi program pilot pengelolaan 3M,” kata Teten.
Kesembilan koperasi yang terlibat dalam pilot project ini, termasuk Koperasi Pujakesuma dan Koperasi Sawit Unggul Sejahtera, merupakan bagian penting dari inisiatif ini.
Mereka berperan dalam menguji coba dan mengimplementasikan pengelolaan Minyak Makan Merah, yang berpotensi menjadi sumber energi berkelanjutan bagi Indonesia di masa depan. (r5/bia/rdn)