Scroll untuk baca artikel
Suara Jabar

Keren, Ada Program Jurnalis Desa di Gunungputri Bogor

×

Keren, Ada Program Jurnalis Desa di Gunungputri Bogor

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BOGOR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah timur (botim) Kabupaten Bogor melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala desa se-kecamatan Gunungputri, dalam rangka pencanangan program pelatihan ‘Jurnalis Desa’, Aula Kantor Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kamis (2/2/2023).

Tujuan dari organisasi PWI kordinator wilayah botim itu agar setiap desa memiliki wadah pemberi informasi untuk wartawan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Kedepannya untuk mempermudah informasi kami dari pemerintah desa, sebab tidak setiap kepala desa tiap hari dapat melayani wartawan dalam mencari berita,” kata Nay Nuraini selaku Korwil PWI Botim.

Berita Terkait:  Sebelum Rapat Paripurna, Mas Tri Sempatkan Diri Sapa Mas-mas dan Mbak Wartawan

“Jadi agar tiap desa memiliki petugas seperti humas yang dapat memberikan informasi kepada awak media terkait seputar desa setempat,” ungkapnya.

Oleh karena itu, masih kata Nay, petugas yang bertugas di tiap desa itu harus mendapatkan pelatihan jurnalis. “Pelatihannya bisa dalam pengambilan gambar maupun cara menulis berita,” terangnya.

Berita Terkait:  Perkuat Jaringan Silaturahmi, Bogor Timur Jurnalis Dibentuk

“Temen – temen media yang butuh berita di kantor desa bisa langsung komunikasi ke humas di desa tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, kalau temen jurnalis tak sempat meliput kegiatan kantor desa bisa menyusul atau komunikasi ke humas desa. “Karna ada humas desa yang sudah mengerti cara menulis berita atau mengambil gambar, temen jurnalis yang telat datang bisa langsung komunikasi ke humas itu,” katanya.

Berita Terkait:  Perdana, BTJ Segera Gelar Turnamen Futsal Bogor Timur

Diketahui, dalam pencanangan program jurnalis desa yang nanti dilakukan oleh PWI wilayah botim tersebut, adalah dengan melakukan pelatihan maupun pembinaan mulai dari cara menulis berita, pengambilan gambar hingga upload ke website yang di buat oleh masing-masing pemerintah desa. (Yudhi)