SUARAPENA.COM – Sejak mengalami kecelakaan lalu lintas di Indramayu Jawa Barat pada Jumat (30/6/2017) lalu, Yahya sampai saat ini masih kesulitan mengurus surat laporan kepolisian dan Jasa Raharja. Padahal, dia membutuhkan perawatan kesehatan lebih lanjut melalui BPJS.
“Yahya terkendala pengurusan surat dari kepolisian dan Jasa Raharja tentang tabrak lari/ kecelakaan untuk kemudian bisa digunakan menebus BPJS,” ujar rekan korban, Brazkie Adam.
Yahya dirawat RS Sumber Waras, Ciwaringin, Jl. Urip sumoharjo No 5 Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Hari Senin (3/7/2017), Yahya dan keluarga diizinkan pulang dengan tetap menjalani rawat jalan. Namun Rabu (5/7/2017) dia mengeluh sakit perut yang sangat hebat dan dibawa kembali ke RS Sumber Waras, Ciwaringin.
Di RS telah dilakukan CT Scan dan ditemukan ginjal mengalami pembengkakan, akibat trauma benturan dan darah dari ginjal mengalir tertampung di uterus hingga perut membesar. Ketika BAK selalu keluar darah.
Tindakan yang sudah dilakukan dokter adalah pemberian obat dan pemasangan kateter ke uterus agar cairan darah bisa keluar. Menurut Adam, pada Sabtu (7/7/2017) dokter melakukan tindakan dan berhasil mengeluarkan cairan darah campur nanah sebanyak 1,5 liter.
Adam mengungkapkan, Yahya mengalami kecelakaan lalu lintas saat hendak melakukan perjalanan pada arus balik lebaran. Yahya bersama anak dan istrinya menjadi korban tabrak lari penunggang motor gede (moge) 250 cc.
“Yahya dan anaknya mengalami luka memar dan sobek di dagu, tangan dan kaki, tapi diizinkan rawat jalan,” kisahnya.
Sementara istri dari Yahya, Kuswati mengalami patah tulang rusuk yang menusuk ke paru-paru. Dia butuh transfusi darah golongan A, sedikitnya 6 kantong darah A, lantaran stok darah di PMI kosong.
“Sementara pelaku melarikan diri. Jadi yang dibutuhkan sekarang surat keterangan kecelakaan agar perawatan bisa melalui BPJS,” tutupnya. (sng)