Suarapena.com, MEKSIKO – Pemerintah Meksiko mengancam akan membawa Google ke pengadilan jika perusahaan raksasa teknologi itu tidak merespons surat yang dikirimkan terkait perubahan nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika di fitur-fitur Google untuk pengguna internasional.
“Kami akan menunggu respons dari Google, dan jika tidak ada respons sama sekali, kami tidak ragu untuk menempuh jalur hukum,” tegas Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dalam konferensi pers pada Senin (17/2/2025).
Sheinbaum mengakui pemerintah Amerika Serikat telah mengesahkan peraturan yang mengubah nama beberapa wilayah, termasuk landas kontinen AS. Namun, ia menegaskan Google tidak berhak untuk mengganti nama Teluk Meksiko di platform mereka untuk pengguna di Meksiko dan Kuba.
“Teluk Meksiko adalah nama yang sah diakui secara internasional, dan tidak ada alasan bagi Google untuk merubahnya untuk negara lain. Perintah eksekutif AS yang mengubah nama landas kontinen di AS, bukan nama teluk tersebut secara keseluruhan,” ujar Sheinbaum.
Peraturan yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump pada hari pertama masa jabatannya pada 20 Januari lalu, mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, serta merubah nama Gunung Denali menjadi Gunung McKinley.
Keputusan ini memerintahkan Departemen Dalam Negeri AS untuk mengambil langkah-langkah terkait perubahan nama tersebut dalam waktu 30 hari.
Namun, pemerintah Meksiko menilai langkah Google untuk mengganti nama Teluk Meksiko di layanan mereka untuk wilayah Meksiko dan Kuba bertentangan dengan pengakuan internasional terhadap nama tersebut. “Kami tidak bisa menerima ini,” tegas Sheinbaum. (sp/at)