Suarapena.com, JAKARTA – Anwar Iskandar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyerukan agar kata “Amin” dalam konteks shalat tidak dihubungkan dengan politik. Menurutnya, seseorang bisa saja tidak mengucapkan kata tersebut karena berbagai alasan pribadi, dan bukan karena alasan politik.
Iskandar merespon video yang viral dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, yang membuat lelucon tentang pengucapan “Amin” dalam konteks Pilpres 2024. Iskandar menjelaskan bahwa hal ini menjadi perhatian publik karena terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang menggunakan singkatan “AMIN” untuk kampanye pemilu mereka.
Namun, Iskandar menegaskan bahwa kata “Amin” dalam shalat tidak ada kaitannya dengan pasangan calon tersebut. Ia meminta masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah ini.
Iskandar juga menyinggung beberapa ustad yang ikut serta dalam perdebatan ini, termasuk Ustad Adi Hidayat dan Ustad Abdul Somad, serta Anies Baswedan. Ia mengajak semua pihak untuk saling memaafkan.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengkritik pihak yang mencampuradukkan ritual keagamaan dengan narasi politik, menyebutnya sebagai perilaku anak-anak. Menurutnya, kata “Amin” dalam ibadah adalah istilah yang digunakan untuk mengakhiri doa dan berharap doa tersebut dikabulkan, dan tidak ada hubungannya dengan calon presiden.
Menjelang Pemilu Presiden 2024, kata “Amin” menjadi identik dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, atau pasangan “AMIN”. Namun, Ma’ruf menegaskan bahwa pengucapan “Amin” dalam ibadah tidak bisa diganti dan ini adalah pengetahuan umum. (sng/ant)