Suarapena.com, ISTANBUL – Negara-negara dan organisasi Arab bersatu menegaskan penolakan tegas terhadap rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang berencana untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (6/2/2025), Mesir, Aljazair, Irak, Libya, serta kelompok Hamas menyuarakan penolakan keras terhadap ide tersebut.
Sebelumnya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Oman juga telah menegaskan sikap serupa, bersama dengan organisasi internasional seperti Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Semua pihak ini menyuarakan setiap upaya yang berpotensi mengusir atau merelokasi warga Palestina adalah pelanggaran terhadap hak mereka yang tidak dapat diterima.
Trump, yang mempresentasikan rencananya dalam konferensi pers bersama Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa warga Palestina akan memiliki “kehidupan yang lebih baik” di tempat yang lebih aman dan indah. Namun, banyak negara Arab menanggapi dengan keras, menilai ide tersebut hanya akan menghapuskan hak-hak rakyat Palestina dan merusak perjuangan mereka untuk kemerdekaan.
Pernyataan keras juga datang dari Mesir yang menegaskan penolakan terhadap segala bentuk rencana yang dapat menggantikan hak dan tanah Palestina.
Sementara itu, Yordania mengingatkan akan pentingnya menjaga kesucian tanah Palestina, dan Kuwait menegaskan dukungannya terhadap negara Palestina yang merdeka.
Raja Abdullah II dari Yordania dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menilai rencana ini sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional, dengan Gaza tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari Palestina.
Dukungan terhadap Palestina juga datang dari negara-negara lain seperti Saudi, Uni Emirat Arab, dan Liga Arab yang menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Langkah ini menyusul kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang diberlakukan pada 19 Januari lalu, setelah perang yang mengakibatkan ribuan warga Palestina kehilangan nyawa.
Kini, meski Israel menghadapi gugatan internasional atas tindakannya, upaya untuk melindungi hak Palestina terus berlanjut dengan pernyataan keras dari dunia Arab terhadap kebijakan Trump yang dianggap merugikan rakyat Palestina. (sp/at)







