SUARAPENA.COM – Menerima peserta pendidikan da pelatihan (Diklat) fungsional penjenjangan penerjemah tingkat pertama angkatan VI, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) A.M Fachir meminta agar penerjemah melihat potensi pengembangan profesi.
A.M Fachir dalam materinya sempat menyampaikan harapannya agar para pejabat fungsional penerjemah tidak terperangkap dengan kekhususan dari jabatan fungsional penerjemah.
“Tetap lihat peluang-peluang pengembangan profesi karena melihat kebutuhan di masing-masing instansi,” katanya.
Diklat fungsional penjenjangan penerjemah tingkat pertama untuk angkatan VI dilaksanakan oleh Sekretariat Kabinet melalui Asisten Deputi (Asdep) Bidang Naskah dan Terjemahan (Naster) Kedeputian Dukungan Kerja Kabinet mulai tanggal 28 Agustus sampai 13 Oktober 2017.
Para peserta diklat fungsional penjenjangan penerjemah tingkat pertama untuk angkatan VI berkesempatan berkunjung ke Kementerian Luar Negeri untuk mendapatkan materi dari Wamenlu A.M Fachir dan Direktur Jendral (Dirjen) Protokol dan Konsuler Andri Hadi.
A.M. Fachir sendiri pernah menjabat sebagai Kepala Biro Naskah dan Penerjemahan Sekretariat Negara, sekaligus Penerjemah Resmi Presiden pada tahun 2002 sampai 2004.
Sebelumnya, rombongan peserta diklat fungsional penjenjangan penerjemah tingkat pertama untuk Angkatan VI berkunjung ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta, Selasa (12/9/2017) pagi.
Dalam sambutannya, Asdep Naster Eko Harnowo mengatakan kunjungan ke ANRI berkaitan dengan penerjemahan teks naskah kuno/arsip kuno.
“Kami berharap pihak ANRI dapat memberikan pencerahan kepada para peserta diklat terkait berbagai aspek yang relevan dengan kegiatan penerjemahan teks naskah kuno/arsip kuno,” ujarnya.
Selain mendapatkan materi dari Direktur Pengolahan Arsip Nasional RI Azmi, peserta diklat fungsional penjenjangan penerjemah tingkat pertama untuk Angkatan VI juga berkesempatan berkunjung ke Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa. (dnd/sng)