Suarapena.com, TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang semakin serius menata wajah kota untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Lewat Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Pemkot tak hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga menyelaraskannya dengan pelestarian lingkungan hidup.
Langkah konkret dilakukan melalui penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), yang baru saja dibahas dalam Forum Konsultasi Publik 2. Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak—dari akademisi, profesional, hingga masyarakat umum—untuk merumuskan solusi atas 185 isu pembangunan berkelanjutan yang telah dihimpun.
“Forum ini bukan hanya sekadar formalitas. Ini adalah ruang bersama untuk menyaring ide, kritik, dan aspirasi warga demi Kota Tangerang yang lebih baik,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, usai membuka forum di Puspem Kota Tangerang, Selasa (7/10/2025).
Forum yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman, menjadi momen penting dalam menentukan Isu Paling Strategis yang akan dimasukkan dalam dokumen Revisi RTRW. Beberapa di antaranya adalah banjir, kemacetan, sampah, dan pencemaran air—masalah klasik yang kini didekati dengan semangat baru: berkelanjutan dan inklusif.
Taufik menegaskan, komitmen Pemkot adalah menempatkan suara masyarakat sebagai pijakan utama dalam menyusun arah pembangunan.
“Sebanyak 77,06% wilayah Kota Tangerang tergolong rawan banjir dan 97,66% wilayah rentan terhadap cuaca ekstrem. Angka ini tidak bisa dianggap remeh. Maka dari itu, RTRW yang baru harus adaptif terhadap risiko tersebut,” tegasnya.
Selain isu lingkungan, Revisi RTRW juga diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan tata ruang secara menyeluruh—dari sistem transportasi, pengelolaan limbah, hingga penyediaan ruang terbuka hijau.
Targetnya, dokumen Revisi RTRW akan rampung secara teknis dan segera diusulkan ke kementerian terkait, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) tahun 2026.
“Pemkot akan terus mengawal proses ini. RTRW baru bukan sekadar dokumen, tapi arah baru bagi Tangerang untuk tumbuh sebagai kota yang tangguh, cerdas, dan berkelanjutan,” tutup Taufik. (sp/pr)







