Suarapena.com, BEKASI – Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Bekasi menggelar Musyawarah Kota Luar Biasa (Muskotlub) bertempat di Rumah Makan Wulan Sari, Bekasi Selatan, pada Sabtu (15/2/2025).
Muskotlub digelar dengan alasan vakumnya kepengurusan PTMSI Kota Bekasi Muhamad Dian, yang kali ini digantikan secara aklamasi oleh Ketua PTMSI Terpilih, Wahyudi, untuk periode 2025-2029.
Ketua Umum PTMSI Jawa Barat, Nurseno SP Utomo, mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui Muskotlub PTMSI Kota Bekasi dengan tujuan kebaikan tenis meja di Kota Bekasi. Apalagi, Muskotlub jelas dianggap sah karena telah memenuhi syarat kehadiran pengurus maupun dari pihak KONI.
“Jadi ini sudah sah dihadiri oleh pihak KONI, sudah memenuhi syarat, juga kehadiran yang melebihi dua per tiga para penyangga PTMSI Kota Bekasi dan seluruh konstituen yang kita harapkan,” ungkapnya.
Ia menilai Kota Bekasi memiliki cukup banyak atlet berprestasi. Kendati demikian, karena jalannya kepengurusan PTMSI yang kurang optimal maka atlet berpotensi dari Kota Bekasi tidak terkoordinasi dengan maksimal.
“Bekasi ini Gudang atelt nasional, hebat, tetapi karena tidak terkoordinir dengan baik oleh organisasi yang ada, maka tidak termanfaatkan untuk nama besar Kota Bekasi sendiri. Ini kan organisasi harus diperbaiki dulu,” ujarnya.
Sementara Ketua PTMSI Kota Bekasi terpilih, Wahyudi, mengungkapkan bahwa diselenggarakannya Muskotlub PTMSI Kota Bekasi di awal tahun 2025 adalah wujud kebersamaan. Muskotlub adalah bentuk kekompakan para pecinta tenis meja untuk menjadi lebih baik.
“Ini menunjukkan bahwa ada kebersamaan dari kita semua, untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Untuk satu tujuan agar kita menajdi wadah bagi para pemain dan pecinta olah raga tenis meja. Semoga ini menajdi cikal bakal majunya tenis meja di Kota Bekasi,” ungkap Wahyudi usai terpilih secara aklamasi.
Ia membeberkan, banyak atlet tenis meja di Kota Bekasi yang selama ini memiliki kemampuan yang baik tetapi justru malah membela daerah lain dalam sebuah kejuaraan tenis meja. Menyongsong Poprov 2026 mendatang, pria berkacamata ini berharap dapat menarik kembali atlet-atlet tersebut agar mau mengharumkan nama Kota Bekasi.
“Walaupun kita punya banyak atlet tetapi mereka mewakili daerah lain, itu yang ingin kita tarik. Banyak ya pemain berprestasi yang punya permainan, skill, tetapi mewakili daerah lain karena menganggap pengurus (PTMSI) tidak bisa dijadikan sandaran bagi mereka,” ujarnya.
Ke depan, dalam memimpin PTMSI Kota Bekasi, Wahyudi ingin menghimpun kekuatan para atlet dan pecinta olahraga tenis meja. Sehingga, tenis meja di Kota Bekasi akan semakin maju dan memiliki nama yang harum dalam setiap kejuaraan di tingkat daerah maupun hingga di tingkat nasional. (sng)