SUARAPENA.COM – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung meluruskan kesimpangsiuran informasi soal kebijakan lima hari sekolah atau full day school (FDS). Menurutnya, kebijakan terkait hal itu bukan dibatalkan tetapi diperkuat.
“Kemarin kan ada salah paham beberapa mengatakan dibatalkan, seperti itu, sebenarnya tidak dibatalkan tapi diperkuat,” kata Pramono kepada wartawan usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (20/6/2017) sore.
Dia menjelaskan, kebijakan full day school akan diperkuat, dan sementara ini memang belum diberlakukan.
Mengenai apakah dengan demikian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) mengenai full day school itu direvisi, atau ditunda, kata Anung, arahan Presiden Joko Widodo sudah jelas.
“Kemarin sudah disampaikan oleh Mendikbud maupun Ketua MUI, ya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Pramono Anung mengakui jika gagasan FDS atau sekolah lima hari yang dipenuhkan, artinya dipadatkan, dalam Rapat Terbatas (ratas) yang dilakukan bulan Februari tahun 2017, secara prinsip sudah dilaporkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Namun ketika Permendikbud soal full day school itu keluar dan menimbulkan berbagai pro dan kontra, karena ternyata banyak daerah yang belum siap terhadap hal tersebut, menurutnya, Presiden Jokowi secara langsung kepada Mendikbud untuk mengevaluasi kebijakan full day school.
Jika memang harus diterapkan, karena ini mempunyai pengaruh cakupan yang sangat luas kepada seluruh anak didik, nantinya diatur dalam peraturan yang lebih kuat.
Untuk langkah-langkah selanjutnya, lanjut Seskab, diminta untuk lebih melakukan pendalaman, pematangan, agar betul-betul gagasan full day school kalau memang diterapkan tidak lagi menimbulkan pro dan kontra.
“Supaya bisa diterima oleh seluruh elemen masyarakat,” ujarnya. (dna/fid/jay/es/sng)