Scroll untuk baca artikel
HeadlinePemerintahan

Tak Bisa Sampaikan Aspirasi Langsung, Tokoh Ulama dan Masyarakat Kecewa

×

Tak Bisa Sampaikan Aspirasi Langsung, Tokoh Ulama dan Masyarakat Kecewa

Sebarkan artikel ini
abdul manan, tokoh ulama
Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi Abdul Manan (tengah) saat memberikan keterangan kepada awak media, Senin (23/72018).

SUARAPENA.COM – Tokoh ulama dan masyarakat di Kota Bekasi kecewa lantaran tidak dapat menyampaikan secara langsung aspirasi mereka kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah.

“Kami menyatakan kecewa terhadap Pj  (Wali Kota Bekasi), kami ingin menyampaikan aspirasi tetapi tidak bisa bertemu,” kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi Abdul Manan dalam konferensi pers di Media Center Pemkot Bekasi, Senin (23/7/2018).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Menurutnya, sebelum datang ke Kantor Pemkot Bekasi hari ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi kepada pihak Pj Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah. Pada awalnya, pihak tokoh ulama dan masyarakt dijanjikan audiensi pada pukul 10.00.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan aparat Pemda termasuk Sespri. Dari jam sepuluh pagi dirubah menjadi jam tujuh pagi,” kata Abdul Manan.

Menurutnya, kondisi pemerintahan di Kota Bekasi diharapkan dapat berjalan dengan harmonis sehingga dapat melahirkan kebijakan yang tepat bagi masyarakat.

Berita Terkait:  Senior Partai Golkar Minta Plt Wali Kota Berkomunikasi dengan Semua Pihak

Sementara dari kacamata pihaknya, kata Abdul Manan, saat ini terjadi kondisi yang panas di tengah masyarakat berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah.

“Yang paling utama terkait PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru ) online, ada orang tua siswa menangis karena anak mereka tidak masuk sekolah,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, kondisi politik yang panas juga dapat menimbulkan perpecahan sejak sebelum Pilkada Serentak 2018 dimulai. Apalagi dengan tersebarnya kabar hoax berkaitan dengan dukungan forum gereja untuk salah satu pasangan calon dengan syarat pendirian 500 gereja.

Abdul Manan menambahkan, komunikasi yang baik antara ulama dan umara seharusnya dilakukan. Apalagi menjelang pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, agar masyarkat di Kota Bekasi tetap kondusif.

Berita Terkait:  Senior Partai Golkar Minta Plt Wali Kota Berkomunikasi dengan Semua Pihak

“Kami ingin menyampaikan aspirasi dan persiapan pilpres dan pileg. Jangan sampai disini nanti ada perpecahan hanya karena beda pilihan presiden,” ujarnya.

Sementara Kabag Humas Pemkot Bekasi Sayekti Rubiah mengungkapkan, Pj Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah tidak bisa ditemui lantaran sedang melakukan kegiatan dinas di luar kota.

“Pak Pj (Wali Kota Bekasis) harus menhadiri rapat pagi ini di Bogor dan nanti sore kalau tidak salah di Surabaya,” jelasnya.

Sejumlah tokoh ulama yang hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Ketua MUI KH Zamakhsari Abdulmajid, perwakilan dari Muhammadiyah Sukandar Ghozali, Ketua Rois Suriah KH Mir’an Syamsuri, Ketua Forum DKM Kota Bekasi Abdul Hadi dan tokoh dari umat Agama Kristen, Hindu, dan Budha.

Sementara Pj Wali kota Bekasi Ruddy Gandakusumah memberikan tanggapannya terkait dengan kehadiran para ulama tersebut.

“Harus jelas alasan mengapa saya harus pulang kampung, apakah saya korupsi, cacat moral, terlibat narkoba atau apa. Dan ada mekanisme dan aturan untuk menyampaikan ketidak puasan,” kata Ruddy Gandakusumah melalui pesan WhatsApp, Senin (23/7/2018).

Berita Terkait:  Senior Partai Golkar Minta Plt Wali Kota Berkomunikasi dengan Semua Pihak

Menurutnya, dia sudah menjalankan amanah sebagai Pejabat Wali kota Bekasi sebaik-baiknya. Jelang habis masa baktinya sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota Bekasi Sepetember mendatang, dia mengaku akan menuntaskan masa tugasnya.

“Sebagian besar tugas saya Alhamdulillah berjalan baik, pilkada serentak kondusif, pemerintahan berjalan normal, pelayanan masyarakat tidak terganggu,”

“Insyaallah sesuai penugasan ,tugas saya akan berakhir tgl 20 September 2018, Bersamaan dengan pelantikan kepala daerah terpilih seluruh Indonesia,” kata Ruddy.

Terkait dengan komentar para ulama yang menginginkan ia mundur dari jabatannya, ia tidak terlalu menghiraukan komentar tersebut.

“Saya diangkat oleh Mendagri sebagai Pj Wali kKota dan bertanggung jawab kepada pemerintah pusat,” tandasnya. (sng)