Suarapena.com, JAKARTA – Produk kitchen ware dari kayu buatan UMKM di Desa Mulyoharjo, Jepara, berhasil mencuri perhatian turis asing. Alat masak dan perkakas makan yang diproduksi oleh Wood Mood ini memiliki daya tarik tersendiri, berkat desainnya yang unik, estetik, dan ramah lingkungan.
Dibuat dari bahan kayu berkualitas, produk ini tidak hanya aman digunakan karena menggunakan finishing food grade, tetapi juga menonjolkan keindahan alam Jepara yang terkenal dengan hasil olahan kayu jati.
Dalam pameran Inacraft 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-9 Februari 2025, produk dari Wood Mood dipamerkan oleh Dekranasda Provinsi Jawa Tengah untuk memperkenalkan kerajinan lokal Jepara ke pasar nasional dan internasional.
Bella, admin Wood Mood, menceritakan usaha ini bermula dari kreativitas Kidung Ali Jabbar, pemilik usaha yang terinspirasi dari desa mereka yang dikenal sebagai sentra kerajinan patung.
“Kami menciptakan produk kayu yang lebih mudah dibawa dan bisa menjadi cenderamata, sehingga lahirlah kitchen ware ini,” ujarnya, Kamis (6/2/2025).
Meskipun dimulai sebagai usaha rumahan, kini Wood Mood melibatkan sejumlah pengrajin kayu di Desa Mulyoharjo. Berkat desainnya yang unik dan finishing food grade, produk ini diminati oleh turis dari berbagai negara, seperti India, Malaysia, dan China, serta pembeli lokal yang semakin banyak.
“Produk kami banyak dicari karena aman digunakan untuk makanan, dan tentu saja, bahan dasar kayunya yang terbuat dari jati Jepara,” tambah Bella.
Kini, bagi Anda yang ingin membawa pulang kitchen ware kayu ini, bisa langsung mengunjungi pameran Inacraft 2025 di Jakarta, atau berkunjung ke toko Wood Mood di Desa Mulyoharjo, Jepara.
Adapun harga produk ini bervariasi, mulai dari Rp10 ribu, tergantung jenis barangnya. Wood Mood juga menerima pesanan untuk paket suvenir dengan ukiran atau logo sesuai keinginan.
Kehadiran Wood Mood di pameran Inacraft 2025 menjadi debut pertama mereka di tingkat nasional. Bella mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang telah memberikan kesempatan bagi UMKM mereka untuk lebih dikenal luas.
“Terimakasih, kami berharap produk kami, serta UMKM lainnya, dapat go internasional,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S Bramiyanto, menyebut dalam gelaran Inacraft tahun ini, Jawa Tengah menampilkan 68 UMKM dengan 12 stan yang mencakup berbagai produk fesyen, kriya, dan kerajinan.
Pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung UMKM yang ada terus berkembang, bahkan hingga go internasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar terus berkembang, terbukti dengan omzet yang mencapai Rp70 triliun pada tahun 2024,” katanya. (sp/pr)
