Suarapena.com, TANGERANG – Tangerang, kota yang memancarkan nilai-nilai akhlakul karimah, tidak hanya kaya akan masjid sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi bisu sejarah panjang yang mengundang untuk dijelajahi sebagai wisata religi.
Masjid Kalipasir: Simbol Keberagaman dan Sejarah
Masjid Kalipasir, yang berdiri sejak 1576 M, adalah masjid tertua di Tangerang yang menyimpan cerita peradaban Islam.
Dengan arsitektur unik yang menggabungkan ornamen Tionghoa dan kubah emas bergaya pagoda, masjid ini adalah lambang harmoni antar-etnis dan keberagaman agama.
Terletak di Jalan Kalipasir, masjid ini adalah destinasi yang sering dikunjungi oleh berbagai kalangan untuk merenung dan menikmati keindahan sejarah.
Masjid Agung Al-Ittihad: Titik Temu Sejarah dan Spiritualitas
Di jantung Kota Tangerang, Masjid Agung Al-Ittihad berdiri megah di Jalan Kisamaun. Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini adalah bekas penjara tahanan politik selama pendudukan Jepang (1942-1945), menambah lapisan sejarah yang kaya bagi pengunjung yang mencari kedalaman spiritual dan historis.
Masjid Raya Al-A’zhom: Keagungan Tanpa Batas
Masjid Raya Al-A’zhom, dengan kemampuan menampung 15.000 jemaah, adalah kebanggaan Tangerang.
Struktur tanpa tiang penyangga dan lima kubah yang saling menopang melambangkan lima rukun Islam dan salat lima waktu.
Halaman masjid yang dilengkapi dengan payung besar menambah keunikan dan kenyamanan, mirip dengan yang ada di Madinah, menjadikannya pusat kegiatan keislaman dan festival yang ramai.
Masjid Pintu Seribu: Warisan Keenam Sunan Gunung Jati
Masjid Agung Nurul Yaqin, atau Masjid Pintu Seribu, adalah salah satu masjid tertua di Tangerang, didirikan pada tahun 1978.
Dibangun oleh keturunan keenam Sunan Gunung Jati, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga tempat ziarah, dengan makam pendiri dan keluarganya yang menarik pengunjung dari Jawa hingga Sumatera. (sp/dsw)