Suarapena.com, MAGELANG – Kabupaten Magelang akan dipenuhi dengan beragam karya seni selama bulan Februari ini, menghadirkan pameran topeng dan lukisan yang menggugah jiwa.
Pameran ini menjadi ajang bagi para seniman lokal untuk menampilkan kreativitas mereka, mulai dari topeng unik hingga lukisan bermakna mendalam.
Di Studio Mendut, Mungkid, Khoirul Mutaqin, seniman topeng asal Wonolelo Bandongan, Magelang, membuka pameran bertajuk “Batin Manusia” yang menampilkan 20 topeng penuh makna.
Dengan tema yang mencerminkan perjalanan batin manusia, Khoirul mengungkapkan melalui karya-karyanya perasaan mendalam yang seringkali tersembunyi di balik layar media sosial.
Topeng-topengnya yang dibuat dalam tempo dua bulan ini menggambarkan pergulatan batin manusia antara hati dan pikiran yang seringkali tidak sejalan.
“Dalam era seperti sekarang ini, banyak orang yang memendam perasaan. Melalui topeng, saya mencoba menceritakan perjalanan hidup manusia dari rahim hingga ajal,” ungkap Khoirul, yang telah menghasilkan lebih dari 500 topeng dan banyak digunakan oleh penari profesional.
Adapun pameran ini dibuka dengan meriah oleh budayawan Sitras Anjilin dan Sutanto Mendut pada 1 Februari 2025, dan akan berlangsung sepanjang bulan ini.
Sementara itu, di Galeri Limanjawi, Wanurejo, Borobudur, pameran lukisan kelompok Prasinda 93 menjadi sorotan. Sebanyak 32 lukisan dari berbagai aliran dipamerkan mulai 2 hingga 18 Februari 2025.
Kelompok ini, yang terdiri dari alumni Institut Seni Indonesia (ISI), kembali bersatu setelah bertahun-tahun berpisah di berbagai kota, seperti Jakarta, Manado, dan Malang.
Tema pameran “Gatra Akyati” yang berarti kekompakan dan kebersamaan, mencerminkan semangat para seniman dalam menjaga persahabatan dan solidaritas.
Dosen ISI, Suwarno Wisetrotomo, yang membuka pameran tersebut, menekankan pentingnya seni sebagai medium untuk merawat kekerabatan antar sesama.
Lukisan-lukisan yang dipamerkan menonjolkan rasa kebersamaan tanpa memandang perbedaan, dengan suasana yang mendamaikan di tengah keragaman.
“Seni adalah sarana efektif untuk membuka percakapan, dan pameran ini mengajak kita untuk merayakan kebersamaan di tengah perbedaan,” kata Suwarno.
Dengan dua pameran seni yang berbeda namun saling melengkapi, Kabupaten Magelang menjadi pusat kreativitas yang akan memanjakan mata dan hati para pengunjung sepanjang Februari 2025 ini. (sp/pr)