Terpilihnya Anggawira sebagai calon walikota Bekasi dilakukan secara demokratis, menjaring suara dari seluruh PAC Partai Gerindra Kota Bekasi dalam Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, Kamis (24/8/2017) malam.
Ibnu Hajar Tanjung, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bekasi mengatakan, proses rekomendasi penentuan calon walikota Bekasi sengaja dilakukan demokratis dan transparan. Di hadapan para kader Partai Gerindra dan awak media, proses demokrasi pemungutan suara dilakukan.
“Sekitar 53 persen suara yang beliau (Anggawira) ambil. Hasil ini akan disampaikan ke DPD Gerindra Jawa Barat. Inilah hasil yang sesungguhnya dari Rakorcab DPC Partai Gerindra untuk menentukan rekomendasi calon Walikota Bekasi,” katanya.
Secara pribadi, Ibnu Hajar Tanjung menilai, sosok Anggawira memiliki sosok pemimpin yang unggul. Anggawira dianggap bisa memberikan motivasi, khususnya dalam internal Partai Gerindra.
“Beliau adalah sosok pemimpin muda, saya lihat dia memang layak dengan gagagasan-gagasan yang bisa diimplementasikan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Anggawira menambahkan, penjaringan calon Walikota Bekasi menjadi salah satu proses yang sedang dijalani pihaknya menjelang Pilkada Kota Bekasi 2018 bersama koalisi merah putih.
“Tentunya Hal ini akan Kita teruskan hasil Rakorcab in ke tahap selanjutnya. Ini kan bagaian dari bagaimana Partai Gerindra menjaring aspirasi dari masyarakat melalui PAC Dan DPC Kota Bekasi,” katanya.
Dia mengaku, dirinya telah melakukan komunikasi antar partai untuk meperkuat visi Dan miss ke depan. Sehingga, hasil dari Rakorcab Partai Gerindra Kota Bekasi bisa memperkuat komitmen dan perjuangan Partai Gerindra dalam perhelatan Pilkada Kota Bekasi 2018.
“Sejak satu bulan terakhir telah melakukan komunikasi dengan unsur partai, akar rumput, dan partai koalisi,” ungkapnya.
Dalam Rakorcab Partai Gerindra ini, dari 8 nama yang tercantum, hanya 5 kader yang mendapatkan suara. Kelima kader ini masing-masing, Anggawira dengan 16 suara, Adi Firdaus dengan 6 suara, Darif dengan 4 suara, Ibnu Hajar Tanjung dengan 3 suara, dan Haekal dengan 2 suara. (sng)