Suarapena.com, BEKASI – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti, fokus menyoroti pengelolaan sampah dan lingkungan hidup di Kota Bekasi saat ini. Dari hasil kegiatan jaring aspirasi masyarakat (reses) politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, masalah sampah dan lingkungan menjadi salah satu prioritas yang dikeluhkan oleh warga.
“Seperti kemarin pada waktu reses saya mendengar keluhan warga dan pengurus lingkungan, dimana seharusnya ada sodetan untuk jalan air, sehingga aliran air bisa berjalan dengan baik yang selama ini mengakibatkan banjir,” kata Yenny, pada Senin (25/11/2024).
Dalam pengelolaan sampah, Yenny berharap agar sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, sebelumnya diurai melalui unit lingkungan terkecil, yaitu dari rumah, tingkat RT, RW dan seterusnya. Pasalnya, kapasitas TPA Sumurbatu hanya menyisakan kapasitas 5 persen.
Aktivis pecinta alam yang juga anggota dewan dari Dapil V (Pondokgede dan Bekasi Barat) ini kemudian membeberkan bagaimana agar sampah dapat diurai dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat. Menurutnya, langkah yang harus dilakukan adalah pertama memberikan sosialisasi serta teknis bagi warga tentang pengolahan sampah.
Kedua, disediakannya satu mesin pengolah sampah organik dan anorganik di setiap RW, ketiga pemberdayaan Bank Sampah yang dikelola oleh warga setempat dengan diberikan juga insentif untuk pengelola bank sampah.
“Kemudian yang keempat adalah budidaya maggot dan kelima harus dipikirkan juga bagaimana untuk pengelolaan sampah tertier bagi sampah yang sulit terurai,”
“Dan tidak hanya sampai disitu, kita juga harus duduk bareng dengan dinas lain seperti dinas UMKM untuk dapat mendistribusikan hasil penguraian sampah tersebut, agar memiliki nilai ekonomis. Tetapi ini semua perlu kita kaji secara komprehensif,” tambahnya.
Selain masalah sampah, kaitan lainnya dalam penataan lingkungan adalah pertamanan. Setelah Kota Bekasi bersih dari sampah, penataan taman dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat Kota Bekasi, kata dia, juga harus dilakukan.
“Maka perlu dibuat RPTRA di setiap RW dengan menggunakan atau mengoptimalkan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi,” lanjut Yenny.
Sementara menyoroti datangnya musim hujan saat ini, Yenny menilai perlu tindakan cepat dari Pemerintah Daerah agar jalan-jalan rusak segera diperbaiki. Melakukan evaluasi terhadap saluran-saluran air, sodetan, dan endapan saluran air.
“Untuk jalan-jalan utama di Kota Bekasi ini, saya menginginkan Zero Lubang, agar dapat mengurangi kecelakaan. Apalagi saat ini kita memasuki musim penghujan. Mari sama-sama bergandengan tangan kita beresin Kota Bekasi menuju Indonesia Emas, dengan jiwa raga yang sehat dan kuat,” pungkasnya. (sng)