Suarapena.com, ISTANBUL – Hamas memastikan komitmennya untuk mematuhi kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, meskipun Israel mengumumkan penundaan implementasi gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai pada Minggu pagi waktu setempat.
Menurut laporan Radio Angkatan Darat Israel, gencatan senjata yang ditunggu-tunggu tersebut, yang seharusnya mulai berlaku pukul 8.30 pagi waktu setempat, terhambat akibat belum diterimanya daftar sandera yang akan dibebaskan dalam gelombang pertama.
Penundaan tersebut, menurut Hamas, disebabkan oleh masalah teknis dan logistik dalam pengiriman daftar nama sandera.
Hamas, dalam sebuah pernyataan, menegaskan kembali kesetiaannya pada kesepakatan gencatan senjata dan berharap permasalahan teknis dapat segera diselesaikan.
Gencatan senjata ini muncul setelah beberapa bulan perang yang menghancurkan Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Selama konflik tersebut, hampir 47.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa, dengan lebih dari 110.700 lainnya terluka, menurut data otoritas kesehatan setempat.
Dengan pengumuman ini, dunia berharap ada secercah harapan bagi perdamaian setelah berbulan-bulan konflik yang menelan banyak korban jiwa. (sp/at)