“Termasuk di dalamnya peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan program JKN-KIS Pemerintah Kota Bekasi sebanyak 12.833 jiwa, atau 0,0096 persen dari total penduduk Kota Bekasi,” kata Siti Farida Hanoum, Kepala BPJS Kantor Cabang Bekasi, dalam konferensi pers di BPJS Kantor Cabang Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/8/2017).
Hanoum menjelaskan, secara rinci data jumlah kepesertaan JKN-KIS Kota Bekasi tiga tahun ke belakang yakni, pada 2015 jumlah peserta JKN-KIS 1.198.149 dari total penduduk Kota Bekasi 2.733.240, pada 2016 jumlah peserta JKN-KIS 1.301.072 dari total jumlah penduduk 2.803.283. Sementara untuk data kepesertaan JKN-KIS pada 2017 hingga Juni mencapai 1.350.173 dari total jumlah penduduk 2.873.484.
“Data ini kita dapatkan dari BPS (Badan Pusat Statistik),” sambungnya.
Dia menambahkan, peningkatan jumlah peserta JKN-KIS diiringi dengan pertumbuhan fasilitas kesehatan Mitra kerja. Saat ini BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bekasi bermitra dengan 110 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri dari 31 puskesmas, 1 dokter praktik perorangan, 1 praktik dokter gigi perorangan, 72 klinik pratama, 2 klinik Polri dan 3 klinik TNI.
Selain itu, BPJS Kantor Cabang Bekasi juga bermitra dengan 33 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), yang terdiri dari 32 rumah sakit termasuk di dalamnya 1 klinik utama, 32 apotek, dan 3 Optik.
“Kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen untuk menyesuaikan program JKN-KIS. Dengan bersama-sama memperkuat rehulasi terkait kepatuhan peserta dan perluasan kepesertaan maka dapat mewujudkan universal health coverage di tahun 2019,” harapnya. (sng)