SUARAPENA.COM – Fenomena gangster muncul belakangan ini. Hal ini terjadi lantaran semakin jauhnya generasi muda dengan nilai agama. Demikian menurut Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu, Minggu (4/5/2017).
Menyikapi fenomena gangster ini, Syaikhu menegaskan pentingnya memperkokoh tiga pilar untuk mengantisipasi dan mendeteksi tawuran antar gengster di Kota Bekasi.
“Adanya fenomena gengster ini karena minimnya moralitas mereka dan jauh dari nilai-nilai agama. Mereka seolah-olah menganggap yang mereka hadapi adalah musuh besar mereka,” ucap Wakil Wali Kota Bekasi ini.
Selain karena jauh dari nilai agama, kekerasan pada anak muda lantaran adanya pengaruh obat-obatan terlarang. Dengan dipengaruhi zat yang terkadung di dalam obat-obatan tersebut, kata Syaikhu, pemakainya akan terangsang dan memiliki efek keberanian yang sesaat.
“Jadi mereka melakukan aksi kekerasan di luar kontrol mereka karena adanya pengaruh zat tersebut,” paparnya.
Selain kedua faktor diatas, menurut Syaikhu ada satu faktor lagi yang juga bisa membuat labil emosi kaum anak baru gede (ABG) untuk ikut-ikutan mengikuti tindakan anarkis.
“Faktor lingkungan pun sangat berperan, anak baru gede ini kan mengganggap kalau mereka tidak ikut mereka tidak dianggap sebagai laki-laki,” ujarnya.
Dia berharap, anak-anak muda di Kota Bekasi tidak banyak yang mengikuti tindakan anarkis gerombolan gengster.
“Meskipun kejadian di Kota Bekasi seperti Pondokgede dan Jatiasih, kebanyakan anak-anak ABG berasal dari luar Kota Bekasi,” imbuhnya. (sng)