Suarapena.com, JAKARTA – Keputusan Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden dalam bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, mendapat apresiasi tinggi dari Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sebuah wawancara di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam, Prabowo menyebut pengunduran diri Gus Miftah sebagai tindakan yang penuh tanggung jawab dan kesatria.
“Saya kira ini adalah tindakan yang sangat terhormat, sebuah sikap kesatria. Beliau menyadari kesalahan dan dengan penuh rasa tanggung jawab memutuskan untuk mundur. Itu adalah keputusan yang patut dihargai,” kata Prabowo.
Prabowo mengungkapkan bahwa ia belum bisa bertemu langsung dengan Gus Miftah, namun menerima laporan terkait keputusan tersebut.
“Mungkin niatnya tidak jahat, dan saya paham kalau beliau sering memberikan ceramah untuk masyarakat. Namun, jika ada ucapan yang salah, beliau dengan jantan mengakui kesalahan tersebut dan mundur. Ini sikap yang sangat jarang kita temui di Indonesia,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada hari yang sama.
Dengan suara bergetar, Miftah menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah merenung dan bermuhasabah, serta sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawabnya kepada Presiden Prabowo dan seluruh masyarakat.
“Saya ingin menegaskan bahwa keputusan ini bukan karena tekanan atau permintaan siapa pun, tetapi datang dari rasa cinta dan hormat saya kepada Presiden Prabowo dan juga masyarakat. Sebagai pendakwah, pengabdian kepada bangsa dan negara tidak terikat oleh jabatan atau kedudukan,” kata Gus Miftah.
Kini, Presiden Prabowo tengah memikirkan siapa yang akan menggantikan posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen Prabowo untuk menjaga keharmonisan umat beragama di Indonesia. (sp/at)