Scroll untuk baca artikel
HeadlineNewsPemerintahan

Lakukan Terobosan, Pemerintah Masukkan Kurikulum Permainan Tradisional

×

Lakukan Terobosan, Pemerintah Masukkan Kurikulum Permainan Tradisional

Sebarkan artikel ini
Kebijakan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terkait permainan tradisional. Foto: Ilustrasi
Kebijakan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terkait permainan tradisional. Foto: Ilustrasi

SUARAPENA.COM – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan terobosan baru dalam rangka melestariksn kearifan lokal permainan tradisional. Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengaku pihaknya akan membuat simulasi berupa aplikasi dan memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan.

“Ini adalah salah satu jalan dimana permainan tradisional agar mendapatkan tempat yang lebih layak,” kata Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Terobosan dalam mempertahankan permainan tradisional ini, kata dia, harus segera dilakukan. Apalagi jika melihat pestanya perkembangan permainan modern yang berasal dari budaya asing, berkat perkembangan teknologi saat ini.

Berita Terkait:  Komunitas Hong Lestarikan Kekayaan Budaya Permainan Tradisional di Era Digital

Menurut Neneng, pembuatan aplikasi permainan tradisional adalah salah satu cara guna mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak daerah setempat yang sudah mulai terlupakan.

Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Bekasi ini juga meminta dinas pendidikan untuk melakukan pengkajian terhadap permainan tradisional yang memiliki banyak kegunaan dalam pertumbuhan anak didik. Permainan tradisional dalam hal ini yakni yang dianggap memiliki nilai budaya, sosial, dan sebagai bentuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia.

Berita Terkait:  Ini Cara Menyelematkan Permainan Tradisional di Bogor

“Pasalnya dalam kajemukan masyarakat, tak jarang melupakan tradisi yang sudah secara langsung turun menurun dari nenek moyang kita,” ujarnya.

Neneng menambahkan, dewasa ini perjuangan terus mengalami inovasi yang membuat anak-anak lebih memilihnya daripada harus bermain permainan tradisional.

“Tidak dapat dipungkiri jaman telah berubah, tetapi paham budaya tetap hal utama yang harus dipegang,” imbuhnya.

Berita Terkait:  Ini Cara Menyelematkan Permainan Tradisional di Bogor

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Sandi (Diskominfo) Kabupaten Bekasi, Hudaya mengatakan akan melakukan pembuatan aplikasi berupa permainan tradisional.

“Ini adalah salah satu upaya agar permainan tradisional juga mendapatkan tempat di hati anak-anak,” katanya.

Pasalnya serbuan gadget saat ini memungkinkan anak-anak semakin tidak mengenal kebudayaannya, termasuk permainan tradisional. Padahal kata dia, selain dapat mengasah kemampuan motorik dan sensorik, permainan tradisional juga meningkatkan kemampuan kerjasama dan persatuan sejak dini. (ars)