Suarapena.com, TANGERANG – Di tengah maraknya era digital, gawai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, memberikan kemudahan dalam berbagai aspek mulai dari bekerja hingga berinteraksi sosial.
Namun, penggunaan gawai yang berlebihan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, telah menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap perkembangan emosional dan kognitif mereka.
Sri Damayanti, Ketua Puspaga Kota Tangerang, mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya kasus kecanduan gawai di kalangan anak-anak.
“Perkembangan teknologi memang tak terelakkan, namun kita harus bijak dalam menggunakannya. Kecanduan gadget pada anak-anak seringkali berujung pada kesulitan mengendalikan emosi dan kehilangan fokus dalam belajar,” ujar Sri Damayanti, Kamis (16/5/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, Yanti, sapaan akrab Sri Damayanti, menyarankan agar orang tua menjadi contoh yang baik dengan membatasi penggunaan gawai mereka sendiri.
“Peran orang tua sangat krusial dalam membentuk kebiasaan anak. Aktivitas bersama dan interaksi langsung dapat mengurangi ketergantungan anak pada gadget,” tambahnya.
Yanti juga menekankan pentingnya menetapkan jadwal penggunaan gawai yang jelas untuk anak-anak, dengan pembatasan waktu bermain bagi anak di bawah usia dua tahun dan tidak lebih dari satu jam sehari untuk anak usia 2-4 tahun.
Adapun anak-anak yang lebih tua disarankan untuk tidak menggunakan gadget lebih dari dua jam sehari.
Puspaga Kota Tangerang juga menyediakan layanan konsultasi yang lebih luas, mencakup isu tumbuh kembang anak, pola pengasuhan, pernikahan, dan hubungan keluarga.
Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat mendaftar melalui WhatsApp di nomor 0896-0200-4040 atau mengunjungi Instagram @puspaga.tangerangkota.
Puspaga beroperasi di Gedung Cisadane, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, siap memberikan dukungan dan saran bagi keluarga yang membutuhkannya. (sp/dsw)