Suarapena.com, JAKARTA – Meta dikabarkan sedang mengembangkan fitur baru yang dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar. Fitur ini, yang menggunakan teknologi pengenalan wajah (face recognition), memungkinkan pengguna kacamata pintar Ray-Ban Meta AI untuk mengenali orang di sekitar mereka dengan lebih mudah.
Menurut laporan Gadgets 360, fitur tersebut akan bersifat opsional, memberi pengguna pilihan untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya. Saat ini, kacamata Ray-Ban Meta AI sudah dilengkapi dengan lampu LED yang menyala saat kamera digunakan, namun belum diketahui apakah ada indikator serupa yang akan ditambahkan ketika fitur pengenalan wajah diaktifkan.
Fitur ini dikembangkan berdasarkan teknologi Live AI pada kacamata pintar Meta, yang dalam pengembangan internalnya disebut “super sensing.” Ketika fitur ini siap, pengguna dapat memindai wajah orang-orang di sekitarnya dan mendapatkan nama mereka secara instan.
Meskipun pengguna memiliki kontrol penuh untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ini, orang yang wajahnya terdeteksi tidak dapat menolak identifikasi tersebut.
Pembaruan ini datang setelah penelitian dari dua mahasiswa Universitas Harvard yang berhasil mengembangkan teknologi bernama I-XRAY. I-XRAY menggunakan kacamata pintar Meta untuk mengenali wajah secara real-time, memanfaatkan model bahasa besar (LLM), serta pencarian wajah dan basis data publik.
Dalam demonstrasinya, teknologi ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi teman sekelas hanya dengan mengenakan kacamata pintar.
Meski I-XRAY belum dirilis ke publik, pengembangan fitur serupa oleh Meta dapat membuka potensi penggunaan pengenalan wajah oleh siapa saja yang memakai kacamata pintar Meta.
Keputusan ini, meskipun kontroversial, menandakan langkah besar Meta dalam memasukkan teknologi canggih ke dalam perangkat sehari-hari. Dengan begitu, kacamata pintar ini mungkin akan segera memiliki fungsi yang jauh lebih dari sekadar alat komunikasi dan hiburan. (sp/at)