Suarapena.com, TASIKMALAYA – Polisi di Tasikmalaya mengungkap lima kasus tindak pidana asusila yang melibatkan pelaku orang dewasa dan korban di bawah umur, termasuk balita.
Kasus-kasus tersebut terjadi di lima kecamatan berbeda di Kabupaten Tasikmalaya, dengan rentang waktu kejadian dari September 2024 hingga Januari 2025.
Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, dalam konferensi pers pada Jumat (17/1/2025), menyebut kasus-kasus ini mencakup kekerasan seksual terhadap anak laki-laki dan perempuan.
“Kasus ini terjadi di kecamatan Cikalong, Sodonghilir, Bojongasih, Taraju, dan Culamega,” ujarnya.
Di antara lima kasus yang diungkap, ada sejumlah modus yang digunakan oleh pelaku, seperti membujuk rayu korban dengan janji hadiah atau uang, bahkan memberikan uang agar korban tidak melapor.
Salah satu kejadian yang mengejutkan terjadi di Kecamatan Culamega, di mana tersangka merupakan seorang pengurus lembaga keagamaan yang mencabuli tiga anak didiknya.
Ridwan mengatakan dari lima kasus ini, delapan anak, terdiri dari dua anak laki-laki dan enam anak perempuan, menjadi korban. Saat ini, para korban tengah menjalani proses pemulihan psikologis.
Adapun tersangka yang terlibat dalam kasus ini beragam, mulai dari seorang pria dewasa berusia 45 tahun, seorang kakek berusia 59 tahun, hingga seorang pengusaha kayu berusia 56 tahun.
Seluruh tersangka kini mendekam di Rumah Tahanan Polres Tasikmalaya, dan dijerat dengan Pasal 81 dan Pasal 82 UU Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara. (sp/pr)