Scroll untuk baca artikel
Par-PolSuara Jabar

Reses Dewan di Sukamakmur, Beben Suhendar Sentil Kades dan Usul Pembangunan Pasar

×

Reses Dewan di Sukamakmur, Beben Suhendar Sentil Kades dan Usul Pembangunan Pasar

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BOGOR — Reses DPRD Kabupaten Bogor Dapil 2 Di Sukamakmur, Rabu (24/4/2024). Dari 9 anggota dewan yang hadir di Dapil dua hanya 8 wakil rakyat tersebut yang datang, sebab satu anggota yang tidak hadir melakukan reses secara mandiri, berlokasi di Green Villa’s desa wargajaya.

Camat Sukamakmur, Bakri Hasan, mengatakan ada empat program yang menjadi prioritas di kecamatan Sukamakmur, salah satunya infrastruktur. Namun dalam pembangunan infrastruktur terutama di desa sukamulya yang menjadi kendala pasalnya proyek pengecoran pembangunan jalan baru itu baru setengah di kerjakan oleh PUPR.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Selanjutnya, Beben Suhendar selaku anggota DPRD Komisi 1 fraksi Gerindra, menyentil delapan desa di kecamatan Sukamakmur yang sampai saat ini belum melaporkan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ).

“Yang sudah menyerahkan LKPJ tersebut baru dua desa di kecamatan sukamakmur, lainnya kemana? Hati-hati, jangan mempermainkan anggaran,” tegasnya.

Usai kegiatan, Anggota DPRD dari fraksi PKS, Sulaiman, menjelaskan pentingnya membangun ekonomi masyarakat perdesaan, salah satunya wacana dibangunkan pasar tradisonal tingkat desa.

“Dengan adanya pasar tradisional di tiap desa kan dapat di kelola oleh pihak desa sendiri,” ujarnya.

Contohnya seperti di Cikahuripan dan dan Bojong klapanunggal, lanjut Sulaiman, bahwa di desa tersebut memiliki pasar tradisional yang di kelola oleh pihak desa.

“Artinya jika tiap desa memiliki pasar sendiri kan perputaran uangnya kembali lagi untuk warganya. Dan perkembangan ekonomi warga setempat semakin bisa di dirasakan secara langsung,”

Pihak desa, kata Sulaiman, tinggal mencari tempat yang strategis agar bisa di akses oleh masyarakat. “Kalau pasar di kelola tohaga kan pasti ada beban, sebab sewanya tidak murah malah mahal karna bangunannya semi modern,” ungkapnya.

Untuk saat ini yang di lakukan oleh pemerintah masih melakukan kajian terkait pasar desa, sebab masih kata Sulaiman, ada pasar yang di bangun tingkat kecamatan ternyata gagal seperti yang ada di leuwisadeng.

“Oleh sebab itu untuk mengangkat ekonomi masyarakat salah satunya membangun pasar tradisional desa juga untuk mendekatkan jarak untuk warga yang hendak berbelanja,” imbuhnya.

Ikuti Update Berita Kami Di Google News