Suarapena.com, BOGOR — Dua murid yang duduk di bangku kelas IX SMP Ibnu Syina yang berada di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, mengaku mendapatkan kekerasan fisik oleh salah satu oknum guru di sekolahnya.
Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh dua siswa berinisial M dan A yang didampingi masing-masing orang tua dikediamannya kepada awak media, Rabu (12/6/2024).
Dirinya mengaku dipukul 3 kali di bagian leher belakang dan pundak oleh salah satu guru berinisial ‘i’, kejadian tersebut terjadi pada saat merayakan kelulusannya.
”Baru-baru ini, bulan ini pas kemarin merayakan kelulusan terus foto-foto di buat status, keesokan harinya saya sama teman-teman di panggil sama guru, terus dipukul di bagian leher belakang sama pundak 3 kali,” kata kedua siswa tersebut.
M juga menambahkan, selain dipukul oleh oknum guru tersebut, Ia juga pernah dipukul oleh Kepala Sekolah.
”Dulu pas kelas VIII saya pernah dipukul, kemarin juga sama temen-temen pas ngerayain kelulusan mau dipukul tapi keburu ibu saya dateng jadi ga dipukul, cuma A aja yang dipukul keburu ketahuan,” terangnya.
Sementara, orang tua siswa dari M dan A merasa kesal dengan kejadian kekerasan yang menimpa anaknya ini, bahkan sampai mendatangi sekolahan untuk meminta penjelasan kepada guru tersebut.
”Anak saya pernah mengadu dipukul oleh gurunya, pikiran saya karna nakal kali, tapi kok anak saya sering mengadu lagi dan lagi di pukul mulai dari kelas VIII sampai terakhir kelulusannya. Saya langsung datang ke sekolah, ternyata saat masuk ke ruangan kantor guru melihat ada beberapa siswa yang sedang dihukum,” ujarnya.
Kebetulan, masih kata ortu tersebut, saat masuk ke ruangan guru itu ada satu murid yang sedang dihukum dengan tindakan di pukul. “Kebetulan baru 1 murid yang dipukul yang lainnya belum sempat karna kita keburu datang,” jelasnya kata salah satu ortu yang anaknya jadi korban dugaan pemukulan oleh oknum guru SMP Ibnu Syina.
”Pas kita tanyakan kepada guru itu kenapa harus pakai kekerasan untuk menghukum para murid yang nakal, jawabnya khilaf,” kesalnya.
Sementara, Alfizan Adipnoval Kepala SMP Ibnu Syina menjelaskan, pihaknya tidak pernah bahkan tidak ada yang melakukan kekerasan terhadap murid.
“Gak ada, disini gak ada yang melakukan kekerasan, kalau memang ada paling kita kasih teguran,” ucapnya mengelak.
Mirisnya, saat awak media sedang mewawancarai kepala sekolah, tiba-tiba salah satu guru melontarkan perkataan dengan nada keras dan arogan kepada wartawan.
”Siapa sih orangnya! suruh kesini aja langsung orangnya, saya orang sini, nenek saya orang sini, tau semua kok orang sini. Kalau mau langsung aja ke yayasan,” kata salah satu oknum guru tersebut dengan nada keras.