Suarapena.com, TULKAREM – Militer Israel pada Kamis, 9 Januari 2025, kembali melancarkan serangan ke Kota Tulkarem di Tepi Barat, serangan ini memasuki hari kedua secara berturut-turut dengan menghancurkan sejumlah infrastruktur penting.
Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut sejak meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.
Pasukan Zionis Israel mengepung Kamp Pengungsi Nur Shams di Tulkarem dan melakukan penggeledahan rumah ke rumah.
Saksi mata melaporkan, militer Israel mengerahkan pasukan tambahan untuk menggempur kamp tersebut, di mana buldoser militer meratakan infrastruktur di dalamnya.
Tidak hanya itu, setidaknya satu rumah dilaporkan diledakkan, sementara bentrokan sengit antara pasukan Israel dan warga Palestina bersenjata terjadi di tengah-tengah kamp pengungsi.
Gubernur Tulkarem, Abdullah Kamil, menyebut serangan ini sebagai “kejahatan baru” yang bertujuan menyebarkan kekacauan dan kehancuran.
Menurutnya, serangan ini dirancang untuk melemahkan Otoritas Palestina dengan menghancurkan infrastruktur vital, pasar, serta properti publik dan pribadi yang ada di wilayah tersebut.
Sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, militer Israel terus melancarkan penggerebekan di Tepi Barat, yang semakin intensif. Sementara itu, warga Palestina juga menghadapi serangan brutal dari pemukim ilegal Israel yang semakin meningkat.
Data dari Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan hampir 850 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat serangan militer Israel di wilayah pendudukan.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal dan menuntut pengosongan semua pemukiman yang ada di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.
Meskipun demikian, serangan dan penghancuran oleh militer Israel terus berlanjut, semakin memperburuk situasi yang sudah mencekam di wilayah tersebut. (sp/at)