Scroll untuk baca artikel
HeadlinePar-Pol

Soal Pengunduran Diri Airlangga Hartarto, Koordinator Staf Khusus Presiden Sebut Itu Hak Pribadi

×

Soal Pengunduran Diri Airlangga Hartarto, Koordinator Staf Khusus Presiden Sebut Itu Hak Pribadi

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau area Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (9/8/2024)
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau area Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (9/8/2024)

Suarapena.com, JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi yang bersangkutan dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden Joko Widodo.

“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan/hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden,” kata Ari dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Ari menegaskan bahwa Airlangga saat ini masih menjalankan tugasnya membantu Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. “Dari semalam sampai hari ini beliau mendampingi Bapak Presiden di Ibu Kota Nusantara,” katanya.

Berita Terkait:  Sat Set Sat Set Politik Ridwan Kamil

Airlangga Hartarto, yang terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada tahun 2017, mengumumkan pengunduran dirinya ke publik dalam rekaman video yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu (11/8/2024). Dia menyebut mundur sejak Sabtu malam (10/8/2024).

Berita Terkait:  Sepakat! Golkar-PKS Jauhi Politik Identitas di 2024

Dalam rekaman video yang sama, dia menjelaskan alasan pengunduran dirinya karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas di tengah masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024. (ant)