Suarapena.com, TANGERANG – Di tengah maraknya era digital yang serba canggih, sekelompok pemuda di Kota Tangerang menemukan kepuasan dalam kesederhanaan membaca buku.
Mereka berkumpul di taman yang teduh, membentuk lingkaran persaudaraan literasi, berbagi pengetahuan dan kehangatan melalui halaman-halaman buku.
Mereka adalah jiwa-jiwa muda yang terhimpun dalam Tangerang Book Party, sebuah komunitas yang menjadi rumah bagi para pencinta buku dan mereka yang ingin memulai perjalanan literasi mereka.
Monica, pengurus Tangerang Book Party, mengungkapkan bahwa komunitas ini bukan sekadar tempat membaca, melainkan sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali kecintaan pada buku di tengah dominasi gadget.
Dengan konsep silent reading, anggota Tangerang Book Party menikmati kedamaian membaca, diikuti sesi berbagi atau sharing session untuk mendiskusikan buku-buku yang telah dibaca.
Pertemuan mereka semakin kaya dengan kegiatan spesial seperti bermain game, menggambar, bercerita, hingga berpuisi, yang menambah warna pada setiap pertemuan mingguan.
“Kegiatan kami dapat diikuti melalui Instagram @tgr.bookparty. Kami berkumpul di Alun-Alun Ahmad Yani, terbuka untuk semua tanpa biaya. Cukup bawa buku favorit Anda, dan mari kita rayakan kecintaan pada literasi bersama,” ujar Monica.
Tanpa sistem keanggotaan yang kaku, Tangerang Book Party mengundang siapa saja untuk bergabung.
Dengan 364 pengikut di Instagram dan 252 anggota di grup WhatsApp, pertemuan mingguan mereka tetap konsisten dengan kehadiran 25 hingga 30 orang, seringkali dengan wajah-wajah baru.
Monica berharap, “Tangerang Book Party dapat menjadi tempat yang lebih hangat bagi mereka yang merasa kesepian saat membaca. Kami ingin menjadi langkah kecil untuk memperkenalkan kembali minat baca kepada masyarakat.”
Tangerang Book Party berdiri sebagai harapan bagi generasi muda yang mencintai buku, selalu terbuka untuk hal-hal baru dan berusaha menjadi tempat yang inklusif untuk semua kegemaran literasi.
Dengan semangat yang tak kunjung padam, Tangerang Book Party berjanji untuk terus menjadi oasis bagi para pencinta buku di tengah gurun digital yang tak berujung. (sp/pr)