Scroll untuk baca artikel
Suara Lampung

Tegas! Operasi Pasar yang Digelar BUMN Tak Cari Untung

×

Tegas! Operasi Pasar yang Digelar BUMN Tak Cari Untung

Sebarkan artikel ini
Foto/Net
Foto/Net

SUARAPENA.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama PTPN Group menggelar pasar murah untuk kedua kalinya di Provinsi Lampung.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kegiatan yang sudah di gelar sejak awal ramadhan ini memperlihatkan bahwa BUMN tak hanya berfungsi sebagai korporasi. Melainkan juga menjadi penyeimbang dalam perekonomian Indonesia.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Termasuk bagi masyarakat yang membutuhkan harga terjangkau. (Serta) mendorong pemerataan dan keseimbangan pasar juga,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).

Berita Terkait:  Pemkab Bekasi Mulai Lakukan Vaksinasi

Erick menekankan, BUMN hadir untuk membantu kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan akses bahan pangan seperti minyak goreng dan gula dibawah harga pasar.

Sebanyak 3 ribu liter minyak goreng Nusakita dijual dengan harga Rp 19 ribu per liter, lalu gula pasir Nusakita dengan harga Rp 11 ribu per kg, dan 250 kg beras dijual dengan harga Rp 15 ribu untuk 2,5 kg.

Operasi pasar ini merupakan bentuk intervensi BUMN dalam menjaga keseimbangan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Erick menyadari bahwa BUMN tak bisa sendirian, melainkan membutuhkan peranan swasta.

Berita Terkait:  Soroti Tingginya Harga Bapok, Pemerintah Diminta Segera Kendalikan

Jika dilihat saat ini, produksi minyak goreng BUMN hanya empat persen, sisanya berasal dari swasta. Sementara untuk gula, produksi BUMN relatif lebih besar mencapai 45 persen.

“Hari ini (operasi pasar) masih yang kemasan, tapi yang kemasan saja bedanya sama harga pasar Rp 6 ribu, angka luar biasa.

Kalau BUMN hanya kejar keuntungan, kita tidak jualnya Rp 19 ribu, tapi Rp 24.500. Untuk gula lebih murah Rp 2.500, kalau kejar keuntungan kita jualnya hanya lebih murah 500 perak,” ungkap Erick.

Berita Terkait:  drh. Slamet: Pemerintah Jangan Pinggirkan Nelayan

Erick juga mengatakan, operasi pasar saat ini menjadi bukti nyata sinergitas Kementerian BUMN dengan pemda yang selalu bersinergi melakukan intervensi saat pasar tak seimbang.

Menurutnya, pemerintah tak boleh membiarkan masyarakat tak mendapat kebutuhan pangan secara maksimal.

“Kegiatan seperti ini sudah sering kita lakukan. Contohnya saat harga masker mahal, Rp 100 ribu, kita juga operasi pasar Rp 5 ribuan lewat Kimia Farma.

(Nah) untuk bahan pangan seperti minyak goreng dan gula, kita menugaskan PTPN seimbangkan harga yang sekarang sedang naik,” ucapnya. (Bo/cr07)