Scroll untuk baca artikel
InternasionalNews

Tentara Israel Mundur dari Tammun-Tepi Barat, Tinggalkan Jejak Kehancuran

×

Tentara Israel Mundur dari Tammun-Tepi Barat, Tinggalkan Jejak Kehancuran

Sebarkan artikel ini
Setelah sepekan menyerang Kota Tammun di Tepi Barat yeng menyebabkan kehancuran, tentara Israel mundur.
Setelah sepekan menyerang Kota Tammun di Tepi Barat yeng menyebabkan kehancuran, tentara Israel mundur.

Suarapena.com, ISTANBUL – Pada Sabtu, 8 Februari, tentara Israel mundur dari kota Tammun di Tepi Barat setelah melakukan serangan intensif selama sepekan, menurut laporan pejabat setempat.

Wali Kota Tammun, Najeh Bani Odeh, mengungkapkan bahwa pasukan Israel menarik diri secara mendadak dan cepat, meninggalkan kehancuran di kota tersebut.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Mereka juga mengosongkan rumah-rumah yang sebelumnya dijadikan barak militer setelah mengusir penghuninya.

Berita Terkait:  Israel Siap Tarik Pasukan dari Jalur Gaza, Tanda Negosiasi Lancar

“Pasukan Israel meninggalkan jejak kehancuran, meninggalkan kota dalam keadaan yang hancur setelah operasi militernya yang panjang,” kata Wali Kota Odeh.

Meski tentara Israel telah meninggalkan Tammun, sejumlah pasukan tetap berada di sekitar wilayah tersebut, menjaga ketegangan yang belum mereda.

Sementara itu, di kamp pengungsi Al-Far’a yang terletak di selatan Tubas, pasukan Israel masih melakukan operasi militer. Aktivis lokal, Khaled Mansour, melaporkan, pasukan pendudukan Israel terus menyerbu kamp pengungsi, menggerebek rumah-rumah warga, serta mengubahnya menjadi barak militer.

Berita Terkait:  Gencatan Senjata, Pasukan Israel Mulai Tarik Diri dari Rafah

Selain itu, blokade jalan yang diterapkan Israel membatasi pergerakan warga, memperburuk kehidupan sehari-hari mereka.

Serangan yang terjadi di Tammun merupakan bagian dari serangkaian operasi militer besar-besaran Israel yang dimulai pada 21 Januari di Jenin dan kamp pengungsi di sekitarnya. Serangan tersebut menewaskan 25 warga Palestina.

Pada 27 Januari, serangan meluas ke Tulkarem, menewaskan empat warga Palestina lagi. Peningkatan agresi ini terjadi setelah gencatan senjata yang tercapai di Gaza pada 19 Januari, yang mengakhiri lebih dari 15 bulan pengeboman Israel yang menyebabkan hampir 48.200 korban jiwa dan menghancurkan Jalur Gaza.

Berita Terkait:  Negara-negara Arab Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat

Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, lebih dari 900 warga Palestina tewas di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Ketegangan semakin meningkat, sementara warga Palestina terus berjuang di tengah operasi militer yang tak kunjung berhenti. (sp/at)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca