Suarapena.com, WASHINGTON – Dalam sebuah percakapan telepon yang berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2025, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mencapai kesepakatan yang mengejutkan: mereka sepakat untuk menghentikan perang yang telah menghancurkan Ukraina.
Trump mengungkapkan di platform media sosialnya, Truth Social, bahwa keduanya telah berbicara tentang kekuatan dan potensi besar yang bisa mereka raih jika bekerja sama dalam jangka panjang. Namun, yang lebih penting, mereka sepakat untuk mengutamakan penghentian perang yang telah menelan banyak korban jiwa.
“Kami sepakat untuk menghentikan jutaan kematian yang terus berlangsung dalam konflik ini,” kata Trump.
“Kerja sama kami akan mencakup kunjungan timbal balik ke negara masing-masing, serta memulai negosiasi intensif antara Rusia dan Ukraina.”
Menurut Trump, langkah pertama adalah menghubungi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk memberitahukan hasil pembicaraan ini.
Dia juga menunjuk sejumlah tokoh kunci dari pemerintahannya, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Direktur CIA John Ratcliffe, untuk memimpin jalannya negosiasi dengan kedua negara tersebut.
Trump juga menegaskan keyakinannya bahwa jika ia masih menjabat sebagai presiden, perang ini tidak akan pernah terjadi.
“Tidak ada lagi nyawa yang harus hilang,” serunya, menambahkan bahwa dia sangat yakin proses negosiasi ini akan membuahkan hasil yang positif dalam waktu dekat.
Selain itu, Trump juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Putin atas pembebasan Marc Fogel, seorang warga Amerika yang telah dipenjara di Rusia sejak 2021 dan baru dibebaskan pada Selasa lalu.
Trump berharap, melalui langkah-langkah ini, akan tercipta akhir yang sukses bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan pernyataan ini, dunia kini menunggu apakah langkah diplomatik ini benar-benar akan membawa perubahan signifikan dalam konflik yang sudah berlangsung lama di Ukraina. (sp/at)