Scroll untuk baca artikel
Par-Pol

Warga Tak Puas dengan Kinerja Pemerintahan Kabupaten Majalengka

×

Warga Tak Puas dengan Kinerja Pemerintahan Kabupaten Majalengka

Sebarkan artikel ini

SUARAPENA.COM – Hasil survei Etos Institut yang dirilis Minggu (11/2/2018) menyatakan sebagian besar warga Majalengka, Jawa Barat tidak puas dengan kinerja pemerintahan Kabupaten Majalengka sekarang. Mereka pun menginginkan pergantian kepemimpinan di Majalengka.

Survei dilakukan pada 5 sampai 10 Februari 2018, melibatkan 600 orang responden dengan margin error 2 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dalam survei ini adalah warga Majalengka berusia 17  tahun atau sudah menikah. Sebelumnya Etos Intitus juga pernah merilis hasil survei serupa pada 15 Januari 2018. 

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Jika dibandingkan dengan survei sebelumnya, ada beberapa perubahan mendasar yang besaran prosentasenya cukup signifikan,” kata Direktur Eksekutif Etos Institut, Irwan Suhanto, di Majalengka, Jawa Barat, Minggu (11/2/2018).

Hasil survei menujukan, mayoritas responden, 74 persen, menyatakan tidak puas dengan kepemimpinan di Kabupaten Majalengka saat ini. Responden yang menjawab puas sebanyak 24 persen, sisanya 2 persen menjawab tidak tahu.

Berita Terkait:  Inginkan Pemerintahan Pro Rakyat, BEM Universitas Majalengka Gelar Seminar

Banyak faktor yang membuat warga Majalengka tidak puas dengan kinerja Pemerintahan Kabupaten Majalengka. Namun yang  menonjol yakni masalah fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum memadai (18 persen), keadilan berbasis kewilayahan (17 persen), perekonomian dan kesempatan berusaha (17 persen), kegaduhan politik (14 persen) dan persoalan infrastruktur (13 persen).

Berita Terkait:  Inginkan Pemerintahan Pro Rakyat, BEM Universitas Majalengka Gelar Seminar

Ketidakpuasan warga berbandiing lurus dengan keinginan perubahan kepemimpinan di Kabupaten Majalengka. Sebagain besar responden, 73 persen, mengaku perlu pergantian pemimpin. Hanya 15 persen responden yang menjawab  tak perlu pergantian kepemimpinan. Sisanya, 2 persen menjawab tidak tahu.

Menariknya, hampir semua responden 94 persen sudah mengetahui nama – nama calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Majalengka 2018. Sebanyak 31 persen responden tahu dari orang lain, 24 persen berjumpa dalam sosialisasi, 27 persen dari media kampanye dan 7 persen dari media massa.

Ketika diminta menentukan pasangan calon yang layak memimpin Majalengka,  sebanyak 44,4 persen,  memilih Maman Imanulhaq – Jefry Romdonny (Maju), 28,7 persen memilih Sanwasi –  Taufan Ansyar dan  26,9 persen memilih Karna Sobahi – Tarsono.

Berita Terkait:  Inginkan Pemerintahan Pro Rakyat, BEM Universitas Majalengka Gelar Seminar

Dalam survei sebelumnya, Maman –Jefry dipilih oleh 43, 6 responden, Karna – Tarsono  31, 4 persen dan Sanwasi – Taufan 25 persen.  Menurut Irwan Suanto, pergeseran dukungan pilihan terjadi karena faktor pergerakan mesin politik, maksimalisasi kerja tim relawan serta efektifitas gerakan simpul pemenangan di level basis.

“Keunggulan Maman –Jefry antara lain disumbang oleh persepsi pubik bahwa dua pasang calon lain adalah bagian dari pemerintahan sekarang yang perlu diganti,” katanya. (Cha)

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca