Scroll untuk baca artikel
Par-Pol

Anggota Komisi III Minta Polda NTB Tetap Jaga Konsistensi Berantas TPPO

×

Anggota Komisi III Minta Polda NTB Tetap Jaga Konsistensi Berantas TPPO

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati minta jajaran di Polda NTB untuk menjaga konsistensi dalam memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati minta jajaran di Polda NTB untuk menjaga konsistensi dalam memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Suarapena.com, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati meminta jajaran di Polda NTB untuk menjaga konsistensi dalam memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Ia menegaskan agar pencegahan dan penanganan TPPO tersebut perlu dilakukan tidak hanya di hilir tetapi juga di hulu.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Pencegahan di hulu menurutnya, sangat penting dilakukan dengan aktif mengedukasi dan memberikan advokasi kepada masyarakat agar tidak terjebak terhadap tawaran-tawaran pekerjaan atau pendidikan di luar negeri oleh oknum-oknum tertentu.

Berita Terkait:  Fenomena Gagal Nyaleg, Pengadilan Agama Diminta Antisipasi Lonjakan Kasus Cerai Pasca Pemilu 2024

“TPPO atau human trafficking kan apalagi kalau korbannya anak-anak di bawah umur itu (pencegahan dan penanganannya) tidak hanya dilakukan di hilir ya, tapi di hulunya. Juga dengan memberikan advokasi-advokasi terhadap orang tua untuk tidak terjebak dengan rayuan-rayuan oknum yang menjadi oknum TPPO tersebut,” ungkap Sari usai pertemuan tim Kunjungan Kerja Komisi III dengan Polda NTB dan Kanwil Kemkumham NTB di Lombok, NTB, Kamis (25/5/2023).

Berita Terkait:  Restrukturisasi Satgas Langkah Tepat Pemberantasan TPPO

Masih kurangnya edukasi kepada masyarakat menurut Politisi Fraksi Partai Golkar ini ialah utamanya masyarakat di pelosok daerah.

Karenanya, itu semua benar-benar harus diadvokasi dan dibimbing oleh orang tua dan juga lainnya.

Berita Terkait:  Wakil Ketua Komisi III DPR RI Optimis Terhadap Netralitas Polri dalam Pemilu 2024

“Sekarang kan mereka yang ada di pelosok barangkali dengan kurangnya pendidikan orang tua, barangkali bisa sangat cepat untuk diiming-imingi duit yang barangkali juga tidak seberapa. (Nah, ini yang perlu dilakukan pendampingan dan edukasi),” pungkasnya. (bia/rdn)