Scroll untuk baca artikel
NewsSuara Jabar

Aplikasi Pencari Koin Jagat Picu Kerusakan Taman, Pemkot Serukan Penghentian Aktivitas

×

Aplikasi Pencari Koin Jagat Picu Kerusakan Taman, Pemkot Serukan Penghentian Aktivitas

Sebarkan artikel ini
Pencarian koin jagat bikin rusak fasilitas umum, khususnya taman-taman yang ada di Bandung.

Suarapena.com, BANDUNG – Fenomena penggunaan aplikasi pencari koin jagat di Kota Bandung berujung pada kerusakan fasilitas umum, terutama taman-taman kota.

Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyatakan dengan tegas agar pengembang aplikasi tersebut segera menghentikan aktivitas berburu koin yang merusak fasilitas publik, khususnya taman-taman yang telah dirawat dengan baik oleh pemerintah kota.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Fenomena ini muncul setelah taman-taman seperti Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota menjadi lokasi berburu koin oleh pengguna aplikasi, yang mengakibatkan kerusakan serius. Beberapa fasilitas taman rusak, tanaman diinjak-injak, bahkan lantai di Taman Tegalega dilepas.

Berita Terkait:  Antisipasi Euforia Bobotoh, Dinas Perhubungan Siaga Jelang Laga Persib vs Bali United

“Jika memang merusak fasilitas umum, kegiatan seperti itu harus dihentikan. Kami mendukung inovasi, tetapi tidak dengan cara merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, proses perbaikan akan sangat sulit,” ujar Koswara, Sabtu (11/1/2025).

Koswara juga mengungkapkan, Pemkot Bandung tidak pernah menerima permohonan izin terkait aplikasi ini.

“Kami tidak pernah diberi tahu atau diminta izin. Kami akan menindaklanjuti hal ini dengan Kadiskominfo. Jika tidak sesuai aturan, maka aplikasi ini bisa saja dilarang,” tambahnya.

Koswara menyarankan agar aktivitas berburu koin dialihkan ke tempat yang tidak merusak fasilitas publik, seperti lapangan terbuka atau ruang tertutup lainnya. Ia berharap aplikasi-aplikasi serupa dapat memberi manfaat edukatif bagi masyarakat, bukan justru menimbulkan kerugian.

Berita Terkait:  Flyover Ciroyom Jadi Jalur Feeder Kereta Cepat, Pemkot Bandung Dorong Percepatan Penyelesaian

“Jika aplikasi berbasis poin dikembangkan, sebaiknya dihubungkan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Hal ini jauh lebih mendidik dan memberikan dampak positif,” ujar Koswara.

Sementara itu, Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung, Yuli Eka Dianti, mengungkapkan taman-taman kota mengalami kerusakan cukup parah akibat aktivitas pencarian koin ini.

Berita Terkait:  Tarif Parkir Dipatok Rp10 ribu, Pemkot Bandung Tegas Akan Tertibkan Parkir Liar

“Tanaman diinjak-injak, lantai di Taman Tegalega dilepas, dan ada yang sampai menggali tanah. Padahal kami telah merawat taman-taman ini dengan sangat hati-hati,” ungkap Yuli.

Yuli juga menyebutkan bahwa pihak DPKP telah mencoba menghubungi pengembang aplikasi tersebut.

“Mereka baru merespons kemarin dan berjanji akan mengimbau penggunanya untuk tidak merusak fasilitas publik. Mereka juga meminta waktu untuk berdiskusi lebih lanjut,” tambahnya.

Dengan adanya fenomena ini, Pemkot Bandung berharap agar penggunaan aplikasi-aplikasi serupa lebih mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan fasilitas umum demi menciptakan kota yang lebih baik dan lestari. (sp/rob)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca