Suarapena.com, BEKASI – Komisi II DPRD Kota Bekasi menggelar rapat kerja bersama Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), PAM Jaya, serta pelaksana proyek jaringan fiber optic dari Asian Tech. Fokus utama pertemuan yang berlangsung di Ruang Komisi II Gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar ini adalah menanggapi keluhan warga terkait penggalian pipa di sejumlah ruas jalan Kota Bekasi.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti, menyuarakan aspirasi masyarakat yang merasakan dampak langsung dari proyek ini. Proyek yang mendukung distribusi air bersih untuk DKI Jakarta dan sekitarnya ini memang vital, namun pengerjaannya harus tetap memperhatikan kenyamanan warga.
“Kita berharap pemerintah memiliki posisi tawar yang kuat agar masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari proyek ini. Kami dorong Dinas BMSDA untuk menjalin kesepakatan jelas dengan PAM Jaya,” ungkap Evi, Rabu (4/6/2025).
Selain itu, Evi menekankan pentingnya pengaturan waktu pengerjaan agar tidak memperparah kemacetan, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari. Bekas galian juga wajib dirapikan untuk mencegah kerusakan jalan yang merugikan warga.
“Kami minta agar pekerjaan tidak dilakukan saat warga berangkat atau pulang kerja. Dan jangan biarkan bekas galian merusak jalan,” tegas Evi.
Lebih lanjut, Komisi II mengungkap program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari pihak pelaksana yang siap menangani insiden di lapangan, termasuk kecelakaan. Namun, sosialisasi mengenai CSR ini dinilai masih kurang sehingga masyarakat belum mengetahui manfaatnya.
“CSR ini harus lebih diperkenalkan agar masyarakat tahu bahwa ada perlindungan bila terjadi kecelakaan,” tambah Evi.
Sebagai bentuk pengawasan ketat, Komisi II juga meminta percepatan penyelesaian proyek. Meskipun deadline resmi Agustus, pelaksana menjanjikan rampung lebih cepat pada akhir Juli.
“Kami optimis proyek ini selesai tepat waktu bahkan lebih cepat, demi kenyamanan dan manfaat warga Bekasi,” pungkasnya. (Ads)







