Scroll untuk baca artikel
NewsSuara Sumbar

Gelombang Pemilir Masih Padati Pelabuhan Bakauheni di H+6 Lebaran 2025

×

Gelombang Pemilir Masih Padati Pelabuhan Bakauheni di H+6 Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini
Gelombang pemilir di Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Suarapena.com, LAMPUNG – Arus kepulangan pemilir (pejalan kaki) di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, masih tinggi bahkan memenuhi area parkir dermaga pada H+6 Lebaran, Senin (7/4/2025) dini hari.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pemilir dari Sumatera menuju Pulau Jawa terus berdatangan hingga pukul 00.48 WIB. Lonjakan kendaraan membuat petugas kepolisian, TNI, dan ASDP bekerja keras mengatur lalu lintas guna mencegah kemacetan di dalam pelabuhan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Tak hanya kendaraan, penumpang pejalan kaki juga masih terlihat memadati Pelabuhan Bakauheni. Salah seorang pemilir, Nurkholis, mengaku sengaja memilih bepergian malam hari untuk menghindari kemacetan.

Berita Terkait:  Jasa Marga Berlakukan Diskon Tarif 20% pada Arus Balik 2025, Catat Tanggalnya

“Saya sengaja berangkat malam supaya tidak terjebak macet di jalan atau pelabuhan. Dari berita dan media sosial, kemarin kondisi di sini sangat padat,” ujarnya.

Di sisi lain, Syamsudin, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, jumlah penumpang yang menyeberang mencapai 162.888 orang, dengan kendaraan sebanyak 42.189 unit.

Berita Terkait:  Lebih dari 1,1 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada Arus Balik hingga H+4 Idul Fitri 1446 H

Untuk mengantisipasi kepadatan, ASDP menerapkan strategi delay system dan pemeriksaan tiket di rest area guna mengurangi penumpukan kendaraan di pelabuhan.

“Langkah ini kami ambil agar arus pemudik bisa lebih teratur dan tidak menumpuk di area pelabuhan,” jelas Syamsudin.

Hingga saat ini, volume penumpang yang menuju Pelabuhan Merak, Banten, masih terus mengalami peningkatan. (sng)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca