SUARAPENA.COM – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengaku terharu dengan keinginan kuat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk mendanai kegiatan pembangunan kantor imigrasi di wilayahnya.
Hal ini diungkapkan Yasonna saat hadiri peletakan batu pertama pembangunan kantor imigrasi kelas II di Teluk Pucung, Bekasi Utata, Kota Bekasi Jawa Barat, hari ini.
“Saya terharu dengan hal ini. Beberapa waktu lalu Wali Kota Bekasi datang ke kantor saya menyatakan keinginan membangun kantor imigrasi, dan Lapas. Saya kaget juga waktu itu, namun saya melihat ada kesungguhan dari Pemkot Bekasi,” kata Yasonna Laoly, Selasa (14/11/2017).
Meski demikian, Yasonna mengaku telah mengingatkan ada beberapa kendala, salah satunya penggunaan APBD Kota Bekasi.
“Akhirnya kita dukung, namun saya minta dikomunikasikan dulu dengan Kementerian dalam Negeri dan saya beryukur izin itu diberikan,” tukasnya.
Sementara Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, keputusan pihaknya mendanai kegiatan tersebut dilakukan atas pertimbangan kepentingan layanan bagi masyarakat Kota Bekasi.
“Hari ini peletakan batu pertama pembangunan kantor imigrasi dan
Lapas. Secara kelembagaan hirarkinya adalah lembaga vertikal (Kemenkumham), tapi pemanfaatannya untuk rakyat Kota Bekasi. Jangan beranggapan sempit dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Kantor layanan imigrasi eksisting di kompleks Gelanggang Olahraga Kota Bekasi, lanjutnya, saat ini sudah tidak representatif untuk menggelar layanan akibat faktor antrean pemohon yang mencapai 350 orang per hari. Belum lagi dengan adanya keterbatasan ruang parkir.
Situasi yang sama juga menjadi pertimbangan pihaknya merenovasi Lapas Bulak Kapal. Dari kapasitas tampung Lapas berkisar 450 penghuni, saat ini sudah mencapai lebih dari 1.200 penghuni.
“Situasi tersebut telah melanggar hak azasi manusia,” katanya. (sng)