Suarapena.com, BEKASI – Di tengah gelombang dinamis politik Kota Bekasi, Mochtar Mohamad, yang akrab disapa M2, menunjukkan kepiawaiannya dalam berdiplomasi.
Pengamat politik dan Direktur Pustaka Institute, Rahmat Sholeh, mengakui kecakapan komunikasi M2 yang mengalir bebas layaknya air, memudahkan interaksi antar elite politik.
“Mengamati dari lensa pengalaman, saya melihat M2 memiliki pendekatan yang cair dan efektif, terutama dibandingkan dengan para kontestan lain,” ungkap Rahmat, Minggu (12/5/2024).
M2, yang tidak asing lagi di kancah politik Bekasi, telah membangun reputasi sebagai politikus senior dengan ‘jam terbang’ yang membuatnya berbeda.
Rahmat mencatat bahwa dalam beberapa minggu terakhir, M2 berhasil mengelola komunikasi politik dengan lincah, bahkan dengan lawan politiknya.
Perjalanan politik M2 dimulai dengan pertemuan bersama Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, di Jakarta Timur, yang membuka pintu dialog.
Safari politiknya berlanjut ke markas DPC PKB Kota Bekasi, di mana Ketua PKB, Rizki Topananda, dan pengurus lainnya menyambutnya dengan hangat.
Tidak hanya itu, M2 juga bertemu dan menerima Heri Koswara, sesama kandidat wali kota Bekasi dari PKS.
Pertemuan penting lainnya adalah dengan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari, sebelum M2 menghadiri acara halal bihalal yang diselenggarakan oleh DPD PAN Kota Bekasi.
Kehadiran M2 di arena Pilkada menambah warna pada peta politik Bekasi. Komunikasi politik yang lancar ini tidak hanya menambah spekulasi tentang koalisi besar yang mungkin terbentuk tetapi juga menandakan awal yang kuat bagi M2 dalam memenangkan hati masyarakat.
“Langkah-langkah ini semakin mempertegas posisi Mochtar sebagai kandidat yang mampu menjalin kerjasama lintas partai. Kemampuan berkomunikasi seperti yang ditunjukkan M2 bisa menjadi modal awal yang sangat berharga, terutama dalam membangun simpati masyarakat,” tutup Rahmat. (r5/bo)