Suarapena.com, KAIRO – Mesir pada Minggu (2/2/2025) menegaskan komitmennya untuk mengembalikan Jalur Gaza pasca-perang tanpa mengorbankan hak-hak warga Palestina.
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dalam konferensi pers bersama Menlu Djibouti, Mahamoud Ali Youssouf, menekankan bahwa upaya rekonstruksi Gaza terus berlangsung sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati.
“Kami memiliki visi yang jelas untuk membangun kembali Gaza tanpa memindahkan satu pun warga dari tanah mereka,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul di tengah kontroversi mengenai usulan Presiden AS Donald Trump yang meminta pemindahan warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania. Tawaran Trump, yang menyebut Gaza sebagai “wilayah yang hancur” akibat perang Israel, langsung mendapat penolakan keras dari Mesir dan Yordania.
Dalam pertemuan menteri luar negeri enam negara Arab yang digelar di Kairo pada Sabtu (1/2/2025), para pejabat Arab menegaskan penolakan terhadap pemindahan paksa warga Gaza dan kembali menyerukan penerapan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Usulan Trump datang setelah gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari yang menghentikan sementara pertempuran yang telah merenggut hampir 47.500 nyawa, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Sementara itu, Menlu Mesir juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas di Laut Merah, menolak kehadiran militer asing yang tidak berbatasan langsung dengan kawasan tersebut. (sp/at)