Suarapena.com, RAMALLAH – Pada Selasa (28/1), tentara Israel memperluas operasi militernya di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, dengan menjadikan kota Tulkarem sebagai sasaran terbaru setelah serangan di Jenin yang dimulai sejak 21 Januari.
Menurut saksi mata, serangan dimulai pada Senin malam, menargetkan Tulkarem dan dua kamp pengungsi di sekitarnya, yakni Nur Shams dan Tulkarem. Wilayah-wilayah tersebut kini berubah menjadi barak militer, memaksa puluhan keluarga untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
Faisal Salama, Kepala Komite Pelayanan Kamp Tulkarem, mengungkapkan kepada media, bahwa pasukan Israel menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dan menghancurkan infrastruktur vital di wilayah tersebut.
“Situasi sangat mengerikan,” katanya, menggambarkan penderitaan warga sipil yang terjebak dalam pertempuran ini.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, sedikitnya dua warga Palestina tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan drone Israel di Tulkarem sehari sebelumnya. Peningkatan serangan ini juga terkonfirmasi oleh penyiar publik Israel, KAN, yang melaporkan bahwa operasi militer kini telah meluas mencakup Tulkarem di bagian utara Tepi Barat.
Sementara itu, situasi di Jenin juga semakin memburuk. Dalam sepekan terakhir, setidaknya 16 warga Palestina tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel. Ketegangan semakin meningkat, terutama setelah perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 47.300 orang dan melukai lebih dari 111.500 sejak 7 Oktober 2023.
Meskipun gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari 2025, serangan Israel di Tepi Barat terus berlanjut. Data dari Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan setidaknya 880 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel sejak awal Januari.
Di tengah eskalasi ini, Mahkamah Internasional pada Juli lalu menyatakan pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina adalah ilegal, dan mendesak Israel untuk segera menarik diri dari semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (sp/at)