Scroll untuk baca artikel
Par-PolSuara Jabar

Pertarungan Elektabilitas di Pilkada Bogor, Sendi Fardiansyah Mampu Saingi Dedie Rachim dan Syahrul Gunawan

×

Pertarungan Elektabilitas di Pilkada Bogor, Sendi Fardiansyah Mampu Saingi Dedie Rachim dan Syahrul Gunawan

Sebarkan artikel ini
Sendi Fardiansyah
Sendi Fardiansyah

Suarapena.com, BOGOR – Pada akhir masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Bogor, Bima Arya dan Dedie Rachim, persaingan untuk posisi Walikota Bogor semakin memanas. Dari 22 calon yang muncul, tiga di antaranya menunjukkan elektabilitas yang menjanjikan. Linggar Kharisma, Direktur Eksekutif Lembaga Grup Riset Potensial, mengungkapkan bahwa lembaganya baru-baru ini melakukan survei publik dengan judul “Survei Kriteria Pemimpin Ideal Kota Bogor 2024” pada 20-26 November 2023.

Survei tersebut mencakup 22 tokoh yang diharapkan akan maju dalam Pilkada Walikota Bogor 2024. Hasilnya, Dedie Rachim, petahana, berada di peringkat pertama (19%) sebagai tokoh yang dianggap ideal untuk memimpin Kota Bogor. Selain Dedie Rachim, ada dua nama lain yang dianggap ideal, yaitu Syahrul Gunawan (15%) dan Sendi Fardiansyah (11%).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Linggar juga menambahkan bahwa Syahrul Gunawan (38,2%), Dedie Rachim (36,2%), Rieke Diah Pitaloka (19,3%), Achmad Ru’yat (16,9%), dan Sendi Fardiansyah (15,6℅) adalah lima tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi. Namun, popularitas ini tidak selalu berbanding lurus dengan elektabilitas.

Untuk indikator elektabilitas, Dedie Rachim (14%), Syahrul Gunawan (11%), dan Sendi Fardiansyah (10%) adalah tiga tokoh dengan angka keterpilihan tertinggi.

Survei ini dilakukan di 6 kecamatan dan 17 kelurahan di Kota Bogor, melibatkan 301 responden dari berbagai kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Metode survei yang digunakan adalah proportional systematic random sampling, dengan margin of error sebesar 5,7%, dan interval kepercayaan sebesar 95%.

Berita Terkait:  Gus Yasin: Sikap Dewasa Kunci Pemilu Lancar

Survei ini juga menemukan beberapa temuan menarik terkait dengan masalah yang ada di Kota Bogor. Sebanyak 67% responden menganggap kemacetan lalu lintas sebagai masalah utama, diikuti oleh sulitnya lapangan pekerjaan (62%).

Dalam hal kepuasan, penanganan Pemerintah Kota Bogor dalam mengelola kebersihan mendapat apresiasi tertinggi dari masyarakat, dengan 85% warga Kota Bogor yang menyatakan puas. Penataan tata ruang (84%) dan peningkatan mutu sekolah (83%) menjadi dua hal lain yang membuat masyarakat puas dengan kinerja Pemerintah Kota Bogor.

Namun, ada beberapa isu yang masih menjadi perhatian utama masyarakat. Ketersediaan lapangan kerja, dengan tingkat kepuasan hanya 27%, menjadi salah satu isu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak warga Kota Bogor yang merasa kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Berita Terkait:  Pandangan Sekjen Ikaluin Bekasi Raya Soal Sistem Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup

Selain itu, penanggulangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) juga menjadi perhatian, dengan tingkat kepuasan masyarakat sebesar 43%. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Bogor mengharapkan adanya upaya yang lebih intensif dalam memberantas praktik-praktik korupsi.

Terakhir, isu pemberdayaan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi perhatian, dengan tingkat kepuasan masyarakat sebesar 48%. Ini menunjukkan bahwa masyarakat mengharapkan adanya program-program yang dapat membantu UMKM untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Oleh karena itu, para calon pemimpin Kota Bogor di masa mendatang perlu memperhatikan dan menangani isu-isu tersebut secara serius untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)