Scroll untuk baca artikel
EkbisHeadlineSuara Jambi

Semoga Tepat Sasaran, Daging Beku Beredar di Pasaran Saat Ramadan

×

Semoga Tepat Sasaran, Daging Beku Beredar di Pasaran Saat Ramadan

Sebarkan artikel ini
Daging Beku
Daging Beku

SUARAPENA.COM – Bulan Ramadan nanti, daging beku yang diprogramkan pemerintah pusat bakal beredar di pasaran. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, pemerintah setempat mengaku siap mendukung program daging beku impor.

“Kita sambut baik program pemerintah pusat. Dan kita akan kordinasikan lebih lanjut. Selama daging itu ada dan tersedia, kita akan jemput bola juga,” ungkap Syafriwan, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu (21/5/2017).

Meski demikian, Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Barat bakal menjalankan progam dengan tetap memperhatikan keseimbangan daging lokal.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Pihaknya akan melihat pangsa kebutuhan pasar akan permintaan daging selama ramadan. Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir, permintaan daging sapi memang meningkat drastis. Namun, khusus di wilayah Kota Kuala Tungkal, permintaan daging sebagian besar terbatas hanya untuk kebutuhan daging segar yang biasanya disediakan para pedagang tradisonal.

Berita Terkait:  DPRD Sarankan Pengelolaan Gedung Balai Adat Diserahkan ke Lembaga Adat Melayu

“Selama dagingnya ada, harganya stabil, insyaallah tidak memberatkan pedagang dan akan meringankan masyarakat,” ujarnya.

Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat bakal menyalurkan daging beku dengan harga pasaran sekitar Rp80 ribu per kilogram.

Warga berharap pemerintah bisa menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran. Selain itu, mengenai masalah harga juga harus ditetapkan dengan penuh pertimbangan agar bisa dinikmati oleh masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Berita Terkait:  Tuntut Anggota Dewan Dicopot, Massa Ormas Islam Geruduk DPRD

“Kalau selisih harganya tidak jauh, itukan jelas hanya upaya untuk mematikan pasaran daging lokal. Namanya menipu, karena harga dan kualitasnya tidak sesuai, sementara warga sudah termakan bujuk rayu dan omongan manis dari pemerintah. Harus dijaga supaya tidak terjadi seperti ini,” kata Firman, warga Kuala Tungkal. (ded)