SUARAPENA.com – Sebanyak 7 juta blanko KTP Elektronik didistribusikan bertahap ke seluruh Indonesia.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengemukakan, pihaknya sudah menandatangani kontrak pengadaan 7 juta blanko KTP Elektronik pada minggu ketiga Maret lalu.
“Akhir Maret sudah kita distribusikan sebagian untuk DKI Jakarta yang memasuki Pilkada putaran kedua. Sisanya April ini bertahap selesai,” kata Tjahjo kepada wartawan usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/4) siang.
Menurutnya, pengadaan 7 juta blanko KTP Elektronik itu dimenangkan oleh perusahaan dalam negeri, dan sampai sekarang sudah 96,54% dari catatan 4,5 juta yang sudah mendaftar data induk, tapi masih ada yang dobel-dobel.
“Masih ada sekitar 3 juta. Jadi, target kami tahun ini selesai,” ujarnya.
Mendagri meminta maaf atas permasalahan keterlambatan pencetakan e-KTP itu karena hampir 100 pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam 1,5 tahun ini harus bolak-balik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait pemeriksaan kasus korupsi KT Elektronik.
Selain harus menyediakan dan mendistribusikan 4,5 juta blanko KTP Elektronik, kata Tjahjo Kumolo, pihaknya juga harus menyediakan per tahun 3 juta untuk yang KTP lajang ke menikah, dari remaja ke dewasa, yang rusak, dan yang pindah alamat.
Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan tender untuk pemeliharaan server yang sebelumnya dipegang oleh perusahaan Amerika Serikat, dan akan dicarikan perusahaan lain.
“Saya kira untuk Maret sudah kita kirim ke Jakarta lebih kurang 200 ribu yang belum punya KTP Elektronik. Kemudian, yang April untuk luar daerah. Ya mudah-mudahan yang 4,5 juta ini, yang tertunda, kami mohon maaf, karena permasalahan yang kompleks,” kata Tjahjo. (sng/fid/rah/es)