“Jadi Gus Shol itu, karena saya dapat inspirasi setelah saya melaksanakan salat istikharah,” katanya saat ditemui usai acara muskercab I DPC PPP Kota Bekasi di Kirana Sport Center Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat , Minggu (20/8/2017).
Dia menjelaskan, sebagai putra daerah Jawa Timur, sebutan Gus di depan nama seperti halnya sebutan Cak yang berarti sebagai kakak, atau abang dalam Bahasa Betawi. Oleh karena itu, wajar saja baginya untuk menyandangkan Gus di depan namanya menjadi Gus Shol.
Dengan menyandang sebutan Gus, kata Sholihin, maka kedekatannya sebagai wakil rakyat dengan masyarakat bisa lebih erat. Apalagi, sebagai anggota DPRD Kota Bekasi dia harus bisa menampung aspirasi yang datang dari masyarakat luas.
Melalui kedekatan yang kuat dengan masyarakat, maka tidak ada lagi rasa cangggung ketika masyarakat ingin menyampaikan keluh kesah aspirasinya kepada Gus Shol.
“Nama Gus Shol juga mudah diingat, jadi masyarakat tidak mudah lupa, ketika ada sesuatu yang dikeluhkan atau ingin disampaikan masyarakat akan ingat Gus Shol,” ujarnya.
Dia tidak memungkiri, sebutan Gus bakal mendongkrak popularitasnya yang sedang gencar bergerilya merebut hati masyarakat Kota Bekasi. Sehingga diharapkan, hasil dari upayanya berdoa, salat istikharah, dan berusaha bisa terwujud menjadi Walikota Bekasi pada 2018 mendatang.
“Kalau bisa walikota, atau minimal wakil lah. Yang pasti, Gus Shol ini hasil dari inspirasi yang saya dapat setelah salat istikharah,” tutupnya. (sng)