Suarapena.com, BEKASI – Komisi II DPRD Kota Bekasi memberikan tekanan serius agar pengerjaan galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan pemasangan jaringan Fiber Optic (FO) yang tengah berlangsung di berbagai titik Kota Bekasi segera dipercepat. Desakan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur pada Rabu (4/6/2025).
Anggota Komisi II Fraksi PKB, Murodi, mengungkapkan kekhawatirannya atas dampak pekerjaan galian yang menyebabkan kemacetan parah di beberapa ruas jalan.
“Masalah utama yang kami terima adalah kemacetan yang luar biasa akibat pekerjaan galian pipa besar air dan fiber optic. Ini sangat mengganggu aktivitas warga,” ujarnya, Senin (9/6/2025).
Ironisnya, dalam rapat yang digelar, pihak yang bertanggung jawab atas pekerjaan galian bawah tanah tak hadir, sementara hanya perwakilan pemasangan kabel atas yang datang. Hal ini menjadi catatan penting Komisi II yang menilai kurangnya komunikasi dan tanggung jawab dari pelaksana proyek.
Proyek yang seharusnya rampung Agustus 2025 ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi sosial di wilayah Pondokgede, lokasi penggalian utama sepanjang lebih dari 10 kilometer. Ancaman kemacetan berkepanjangan, risiko kecelakaan, hingga tanah amblas mengintai warga jika pengerjaan tak dirapikan dan dipercepat.
“Ini proyek nasional, bukan sekadar proyek daerah. Jadi pelaksana harus profesional dan dampak negatifnya harus diminimalisir demi keselamatan masyarakat,” tegas Murodi.
Di sisi lain, pelaksana lapangan menyatakan kesiapan menerima laporan langsung dari warga terkait kecelakaan atau gangguan selama proyek berlangsung. Namun, Komisi II mengingatkan bahwa dukungan terhadap proyek strategis tetap ada, asalkan keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Warga Bekasi kini berharap proyek besar ini bisa berjalan lancar tanpa harus menanggung beban macet dan bahaya jalan rusak lebih lama lagi. (Ads)







